Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Kepulauan Riau mencatat realisasi belanja APBN di wilayahnya sampai 30 November 2022 mencapai Rp13 triliun atau 88,25 persen. Realisasi belanja tersebut meningkat 6,15 persen dibandingkan tahun 2021 pada periode yang sama.
Kemudian, dalam realisasi belanja negara tersebut untuk capaian belanja Pemerintah Pusat sudah mencapai Rp5,098 triliun atau 70,93 persen dari pagu anggaran sebesar Rp7,187 triliun.
Kepala Kanwil DJPb Kepri, Indra Soeparjanto, mengungkapkan ada sejumlah hal yang menyebabkan capain realisasi belanja APBN tersebut masih di angka 88,25 . Mulai dari, terdapat pekerjaan yang masih dalam tahap lelang atau gagal lelang, sehingga pelaksanaan pekerjaan menjadi mundur dari rencana awal. Kemudian, terdapat proyek pekerjaan yang terkendala oleh cuaca sehingga proses penyelesaian pekerjaan menjadi terhambat.
โSerta terdapat beberapa proyek yang termin pembayarannya jatuh tempo pada akhir bulan Desember sehingga belanja belum terealisasi,โ ungkapnya saat ditemui di Gedung DJPb Kepri, Pulau Dompak, Kamis (15/12).
Baca Juga
Oleh karena itu, ia mendorong para Satuan kerja (Satker) di wilayah Kepri untuk memaksimalkan progres pembangunan. Karena, salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi adalah belanja pemerintah melalui APBD maupun APBN.
โMemang tidak mungkin sampai 100 persen, tapiย kita dorong setidaknya bisa terealisasi 90 persen lebih hingga akhir Desember 2022,โ sebut Indra.
Lebih Lanjut Indra menjelaskan, untuk penyaluran dana transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sampai 30 November 2022 mencapai Rp7,905 triliun atau 104,73 persen terhadap target APBN 2022. Realisasi TKDD tersebut meningkat sebesar 16,46 persen dibandingkan dengan periode yang sama di Tahun 2021. TKDD tersebut terdiri atas penyaluran Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Insentif Daerah, DAK Fisik, DAK Non Fisik, dan Dana Desa.
โHampir keseluruhan realisasi komponen belanja TKDD masih pada on track sesuai jadwal penyaluran,โ jelasnya.
Kemduian, untuk realisasi pendapatan negara di Kepri hingga November 2022 mencapai Rp11,492 triliun miliar atau 98,59 persen dari target yang ditetapkan. Nilai tersebut meningkat 19,57 persen dari capaian penerimaan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Secara nominal, realisasi komponen pendapatan yang bersumber dari penerimaan perpajakan mencapai Rp9,501,03 triliun atau 82,67 persen dan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak mencapai Rp 2,161 triliun atau 17,33 persen.
โPeningkatan penerimaan negara pada akhir November 2022 didorong oleh keberhasilan program PPS (Program Pengungkapan Sukarela), extra effort pemungutan perpajakan, serta kenaikan harga komoditas,โ tutup Indra.