Dalam kurun satu pekan ke belakang, setidaknya ada 1.000 pekerja migran Indonesia (PMI) yang tengah menjalani karantina di tiga Rusun Susun (Rusun) milik BP Batam dan Pemko Batam.
“Jumlah tersebut dikalkulasikan per hari masuk 200-150 orang. Mereka baru tiba di negeri jiran yang akan kemudian dipulangkan ke daerah asal,” ungkap petugas medis yang menangani PMI di Rusun Tanjunguncang, dr. Anggita kepada wartawan, Sabtu (8/1).
Dia menjelaskan, adapun tiga Rusun Susun (Rusun) yang digunakan untuk karantina yakni Batamec, Rusun Putra Jaya dan Rusun BP Batam, Tanjunguncang.
“Jadi saat ini PMI yang menjalani karantina di Rusun sebanyak 723 orang,” kata Anggita.
Selebihnya dikirim ke Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang Batam. Mereka dikirim karena hasil tes swab ada yang positif.
“Jadi yang hasil swab ke luar dua kali positif maka kita evakuasi ke Rumah Sakit Galang Batam,” ungkapnya.
Sementara untuk kondisi PMI yang menjalani karantina di Tanjunguncang, ia menyebutkan jika hingga sekarang dalam keadaan sehat tanpa ada kendala.
“Kita selalu memantau, kondisi PMI, jika ada keluhan kita langsung melakukan pemeriksaan,” kata Anggita.
Diketahui pemerintah memperketat pintu kedatangan PMI masuk ke Indonesia dengan protokol kesehatan yang begitu ketat. Hal itu mengantisipasi penyebaran virus varian baru masuk di Batam, bahkan masa karantina pun diperpanjang selama 10 hari ke depan.
” Jadi mereka ini karantina selama 10 hari ke depan seraya menunggu hasil tes swab keluar. Apa bila negatif akan dipulangkan ke daerah asal,” pungkas dia.