Menu

Mode Gelap

Ekonomi Bisnis · 21 Jul 2022 17:36 WIB

Tekan Laju Inflasi, TPID Karimun Fokus Antisipasi Kenaikan Harga Komoditi


					Rapat pengendalian inflasi TPID Kabupaten Karimun TW III. Foto: Khairul S/kepripedia.com Perbesar

Rapat pengendalian inflasi TPID Kabupaten Karimun TW III. Foto: Khairul S/kepripedia.com

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, memperkuat pengawasan terhadap adanya lonjakan harga untuk komoditi kebutuhan bahan pokok.

Penguatan pengawasan ini dilakukan untuk menjamin keterjangkauan harga di pasaran bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

ADVERTISEMENT

Bupati Karimun, Aunur Rafiq, mengatakan jika tingkat inflasi yang tinggi akan sangat mempengaruhi indeks pertumbuhan ekonomi. Dengan begitu, pengawasan yang dilakukan TPID harus dilakukan secara ekstra.

“Untuk itu fokus evaluasi kita pada triwulan II ini adalah ketersediaan dan harga minyak goreng, dan komoditi lain. Sejauh ini masih dalam batas yang stabil,” ujar Rafiq usai memimpin rapat TPID triwulan III, Kamis (21/7).

Beberapa komoditi, lanjut Rafiq, pada triwulan ke-III tahun 2022 di antaranya mengalami penurunan harga seperti halnya minyak goreng dan komoditi cabai.

“Minyak goreng kemasan dulu Rp 20 ribu, sekarang sudah diangka Rp 14-15 ribu. Cabai pada awal kemarin ada kenaikan hingga Rp 120 ribu sekarang sudah ke angka Rp 90 ribu. Walaupun sebelum Idul Adha itu pernah Rp 45 ribu,” jelasnya.

ADVERTISEMENT

“Komoditi lain seperti daging dan telur semuanya bisa stabil. Kita harapkan bisa sampai akhir tahun ini terkendali,” katanya.

Dikatakan Rafiq, lalu lintas barang juga menjadi bagian penting yang harus diantisipasi. Sebab, memiliki dampak secara langsung terhadap inflasi di daerah.

“Evaluasi juga atas kemungkinan terkait besar kapal roro yang akan dock selama satu bulan. Makanya langkahnya apa, mungkin mintakan penggantinya,” ucap dia.

ADVERTISEMENT

Kemudian, pada sektor pertanian, pengendalian harga dilakukan dengan mengoptimalkan pasar tani, serta melakukan pemetaan wilayah-wilayah yang dianggap berpotensi memproduksi hasil pertanian.

“Melihat ketersediaan lahan bahkan kita punya potensi untuk menjadi daerah produktif. Seperti di Kundur dan Karimun, sebagian di Moro dan Durai. Tinggal bagaimana penggarapan kita ke depan,” terangnya.

Gabung dan ikuti kami di :

Penulis: | Editor: Redaksi



whatsapp facebook copas link

ADVERTISEMENT
advertisement BP 1
Baca Lainnya

Bahas Pengembangan KEK, BP Batam Terima Kunjungan Komisi A DPRD Sulawesi Selatan

22 September 2023 - 13:34 WIB

IMG 20230922 WA0006 11zon

Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City, Menemui Babak Baru

21 September 2023 - 17:23 WIB

Ariastuty sirait

Kepala BP Batam Ground Breaking Kawasan Industri Hijau di Kabil

19 September 2023 - 17:43 WIB

IMG 20230919 WA0026

Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Workshop Kabupaten/Kota Kreatif di Bintan

18 September 2023 - 10:51 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno menghadiri workshop Kabupaten Kota Kreatif

Bahas Pengembangan Rempang, Menteri Investasi Optimistis Kesejahteraan Masyarakat Ikut Meningkat

18 September 2023 - 10:12 WIB

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bersama Menteri ATR BPN Gubernur Kepri dan Kepala BP Batam

Jajaki Peluang Investasi, Kedutaan Besar Thailand Kunjungi BP Batam

15 September 2023 - 22:04 WIB

Kunjungan Dubes Thailand ke BP Batam
Trending di Ekonomi Bisnis