Sebanyak 35 rumah sakit dan 30 tempat isolasi terpadu di seluruh daerah di Kepulauan Riau dipastikan sudah siap untuk mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Muhammad Bisri. Di mana menurutnya, sampai saat ini tingkat keterpakaian tempat tidur di rumah sakit mencapai 392 unit atau 25,29 persen dari total 1.550 tempat tidur.
Sedangkan tingkat keterpakaian tempat tidur isolasi terpadu mencapai 276 unit atau 8,09 persen dari total 3.411 tempat tidur.
Dari jumlah tersebut, dinilai tergolong sangat rendah jika dibanding dengan lonjakan kasus aktif saat ini yang mencapai 1.157 orang.
“Pemerintah berupaya maksimal menekan angka kesakitan dan kematian,” ujar Bisri, Jumat (18/2).
Ia mengutarakan, lonjakan kasus COVID-19 di Kepri terjadi sejak Januari setelah perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sementara, sebelum momen itu jumlah kasus cenderung melandai.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat meningkatkan disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi dua dosis hingga penguat (Booster) agar terhindar dari terpapar COVID-19.
“Varian Omicron sekarang lebih cepat menyebar dibanding Delta. Jadi tingkatkan prokes dan vaksinasi,” kata Bisri menegaskan.
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kepri, hingga 17 Februari 2022 total kasus aktif sebanyak 1.157 orang. Dari total tersebut, daerah yang mendominasi adalah Kota Batam sebanyak 729 oraang, disusul Tanjungpinang 225 orang, Bintan 89 orang, Karimun 72 orang, Natuna 31 orang, Anambas 10 orang, dan Lingga 1 orang.