Bupati Bintan Roby Kurniawan langsung melakukan perombakan pejabat RSUD Bintan, Jumat (19/5). Perombakan itu dilakukan guna pembenahan pelayanan kesehatan yang dikeluhkan oleh masyarakat selama ini.
Dalam perombakan tersebut, jabatan Plt Direktur Utama (Dirut) RSUD Bintan dr Royhan C Siregar dan 8 Kabag, kabid, kasi dan kasubag diganti. Kemudian dilantik pejabat barunya atau definitif.
Adapun Dirut beserta Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas yang dilantik bedasarkan SK Bupati Bintan Nomor 812.2/85/BKPSDM-MP/2023 tertanggal 19 Mei 2023 yaitu Direktur RSUD Bintan definitif dr Bambang Utoyo M.Ap, Kasi Pelayanan Medis dr Witra, Kasi Keperawatan Ns. Nurlaila Asmarani, Kasi Penunjang Medis Umi Nailah S.Kep, Kasubag Keuangan Afandi S.Km, Kabid Penunjang Abdul Kamal. S.Km, Kabid Penggembangan dan Humas drg Hendro Pamudji, Kabag Tata Usaha Erice Eka Putri SSt, MM, dan Kabid Pelayanan Medis drg Toni Masruri.
Bupati Bintan Roby Kurniawan mengatakan pihaknya sudah memberikan waktu selama 7 bulan kepada para pejabat RSUD Bintan untuk memperbaiki pelayanan kesehatan yang dikeluhkan masyarakat. Namun tak kunjung juga ada perubahan sehingga dilakukan revolusi pelayanan.
“Kami tidak secara instan melakukan rotasi pejabat di rumah sakit. Tapi sebelumnya kami sudah berikan kesempatan untuk evaluasi selama 7 bulan. Maka mulai saat ini kita lakukan penyegaran dalam manajemen rumah sakit ini agar semuanya dapat dibenahi,” katanya.
@supriadiadichaniago Sistem pelayanan RS kabupaten bintan menumpuk antrian
Roby menegaskan bahwa dirinya tidak akan mentolerir siapa pun orangnya. Sebab yang dibutuhkan adalah pengabdian yang benar-benar memahami dan mampu menerapkan pelayanan. Bukan sebaliknya yang menciptakan kebijakan sendiri namun merugikan lainnya.
“Pak Direktur yang baru silahkan langsung gaspol. Perbaiki yang perlu diperbaiki, tingkatkan yang perlu ditingkatkan,” pintanya.
Ada dua pesan utama dari Roby untuk pejabat yang baru. Pertama perbaiki pelayanan kesehatan dimulai dari pendaftaran berobat yang sudah dilakukan dengan sistem digitalisasi sehingga tidak terjadi antrean yang panjang dan menumpuk.
Kemudian penyediaan obat-obatan. Apabila ada kerjasama dengan pihak ketiga diminta evaluasi terlebih dahulu. Jangan sampai pasien yang butuh obat harus mengambil atau membeli di luar rumah sakit atau apotik. Karena itu sangat menyusahkan masyarakat lebih baik pengadaan obat sendiri.
“Kita minta pejabat yang baru perbaiki yang dikeluhkan masyarakat. Seperti pendaftaran dan pengadaan obat jangan lagi di luar rumah sakit. Tapi semuanya harus disediakan rumah sakit,” ucapnya.
Direktur RSUD Bintan dr Bambang mengatakan dia akan menjaga amanah yang diberikan oleh Bupati Bintan. Kemudian dia juga berjanji akan mencari solusi untuk menyelesaikan semua permasalahan ini.
“Pelayanan harus kita utamakan. Maka kami akan cari solusi untuk memperbaiki semuanya. Termasuk pelayanan dan pengadaan obat,” katanya.