Warga Batam tampak menyerbu operasi pasar TPID yang dihelat Pemerintah Kota Batam pada Rabu (12/1). Dalam operasi tersebut, bahan pokok dijual khusus minyak goreng dengan harga yang murah.
Eni, seorang warga mengaku bersyukur adanya pasar murah khusus minyak goreng tersebut. Ia pun menilai harga yang dijual memang murah dibandingkan harga di pasaran.
“Kita bersyukur banget ada pasar murah di jual minyak goreng yang murah dari harga pasaran,” kata wanita berdomisili di Sei Beduk itu, Rabu (12/1).
Menurutnya harga minyak goreng di pasar memang mengalami kenaikan cukup signifikan akhir-akhir ini. Sehingga dengan ada pasar murah ini tentu menurutnya sangat meringankan kebutuhan rumah tangga.
“Kita berharap pasar murah ini jangan satu hari saja dan berhenti begitu,” kata dia.
Sama halnya dengan Erni, Wira warga lain mengungkapan sejak dibuka pasar minyak murah di Sei Beduk diserbu oleh masyarakat sekitar.
Kehadiran pasar ini terjadi sedikit antrean yang panjang. Namun dapat teratasi oleh petugas.
“Operasi pasar ini diharapkan bisa membantu warga yang membutuhkan,” ujarnya
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, sempat meninjau langsung operasi pasar minyak goreng di dua lokasi TPID II Dreamland Kelurahan Tanjung Riau Sekupang dan Pasar TPID III BTC Kelurahan Mangsang Sei Beduk.
“Sore hari ini kita hadir di Sei Beduk untuk operasi pasar minyak makan. Mungkin secara nasional hari ini ada problem, sehingga pemerintah mengambil alih menjual dengan subsidi Rp3.000 per liter,” ujar Rudi, Rabu (12/1).
Program Operasi Pasar Minyak Goreng dilaksanakan dalam rangka mendukung program minyak goreng kemasan sederhana yang ber-SNI dan sebagai bentuk kepedulian produsen ditengah kenaikan harga minyak goreng dipasaran.
Kementerian Perdagangan RI telah menetapkan PT. Synergi Oil Nusantara sebagai produsen minyak goreng yang berlokasi di Kota Batam untuk turut berpartisipasi, dan Kota Batam mendapatkan kuota sebanyak 30.000 Liter dari 50.000 liter kuota yang didapat Provinsi Kepulauan Riau.