Warga Keluhkan Tumpukan Diduga Limbah Glasswool di Tanjunguncang Batam

Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) diduga glasswool atau busa dibuang orang tak bertanggung jawab di pinggir jalan Brigjen Katamso, Tanjung Uncang, Batu Aji Batam.

Ketua RT 01 RW 23 Central Park, Suria, mengatakan limbah B3 dibuang saat malam hari. Tumpukan glasswool tersebut bahkan sampai menggunung.

ADVERTISEMENT

โ€œIni yang buang perusahaan mana. Kita tidak tahu, berdampak pencemaran lingkungan,โ€ ujarnya, Senin (13/2).

Menurut dia, limbah tersebut sudah kedua kalinya dibuang oknum perusahaan tak bertanggung jawab begitu saja di lokasi yang sama.

โ€œDulu sempat dibersihkan petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Sekarang muncul lagi berserakan,โ€ kata dia.

Ia menyebut, warga resah saat melintas di kawasan itu. Takutnya glasswool dibawa angin kencang dan hinggap ke kulit. Bahkan lebih parah lagi jika sempat terhirup dapat merusak paru-paru.

โ€œKita tidak tahu siapa sumber yang buang. Tapi sudah menumpuk, ancam lingkungan,โ€ kata dia.

Ia berharap dinas terkait dapat mencari sumber yang sengaja membuang limbah itu hingga memberikan teguran.

โ€œJika bisa secepatnya diangkut agar tidak sampai menelan korban,โ€ ujarnya.

ADVERTISEMENT

ย 

01gs552tamvy9ptwcs2kya5tv7
Tumpukan diduga limbah glasswool di pinggir jalan Tanjunguncang, Batam. Foto: Zalfirega/kepripedia.com

Dikutip dari wikipedia, glasswool adalah bahan isolasi yang terbuat dari serat kaca yang disusun menggunakan pengikat menjadi tekstur yang mirip dengan wol atau bulu domba.

Prosesnya memerangkap banyak kantong udara kecil di antara kaca, dan kantong udara kecil ini menghasilkan sifat insulasi termal yang tinggi.

ADVERTISEMENT

Wol kaca diproduksi dalam bentuk gulungan atau lembaran, dengan sifat termal dan mekanik yang berbeda. Ini juga dapat diproduksi sebagai bahan yang dapat disemprotkan atau diaplikasikan di tempat, pada permukaan yang akan diisolasi.

Glaswoll jika sudah habis limit pemakaian, akan menjadi lapuk dan sangat mudah diterbangkan angin.

Glaswoll itu disebut sangat berbahaya terhadap kesehatan, di antaranya jika mengenai kulit dapat mengakibatkan gatal dan juga iritasi.

ADVERTISEMENT

Sementara mengenai limbah glasswool yang dibuang sembarangan di pinggir jalan di wilayah Tanjunguncang itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam, Herman Rozie yang dikonfirmasi belum merespons.


Penulis: | Editor: Redaksi


Share This Article

TERBARU

What's New