Warga Batam menyoroti pembangunan jalan baru dari Kaveling Bukit Melati menuju ke kawasan galangan kapal di Kelurahan Sei Pelunggut, Kecamatan Sagulung, Batam.
Pasalnya jalan yang telah rampung dikerjakan oleh CV Hepnata Chrisamindo dengan konsultan pengawas PT Wadah Cipta Teknik, menggunakan anggaran dari APBD Kota Batam tahun 2022 tersebut, justru menimbulkan banjir ke pemukiman warga.
Hal tersebut dikarenekan perencanaan pembangunan gorong-gorong yang belum tuntas dikerjakan, menjadi pemicu banjir jika hujan deras.
Menurut Ketua RW06 Sei Pelenggut, Desmar Sihite, permasalahan ini sudah dikeluhkan ke pihak kontraktor dan juga konsultan yang mengawasi proyek jalan tersebut.
Baca Juga
โSaya sempat marah juga kepada konsultan dan menanyakan perencanaan pembangunan jalan khususnya saluran drainase tersebut,โ ujarnya kepada wartawan.
Desman menjelaskan, selama ini sebelum jalan tersebut dibangun, pemukiman di lokasi yang bersebelahan dengan jalan memang sudah langganan banjir.
Namun mirisnya lagi menurutnya, saluran drainase yang dibangun bersamaan dengan pembangunan jalan tersebut dialirkan ke komplek pemukiman.
โJadi dulu kita membuat saluran sementara membuang air ke rawa yang ada di dekat laut,โ kata Desmar.
Namun setelah jalan baru rampung saluran drainase tidak menampung air sehingga jika hujan turun menyebabkan banjir.
โSemakin lama hujannya, semakin dalam banjir di pemukiman,โ kata Desmar.
โJadi ini jalan tidak pernah diajukan baik dari RT/RW dan kelurahan namun bisa di bangun di sepanjang ini,โ tambah dia.
Sementara Freddy Simanjuntak, kontraktor pengerjaan jalan tersebut mengatakan, pembangunan gorong-gorong sepanjang jalan tersebut sudah sesuai dengan gambar proyek.
โSudah sesuai dengan gambar yang diberikan oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam,โ ujarnya saat ditemui kepripedia.
โItupun airnya bukan dibuang ke pemukiman, tetapi ke lahan kosong,โ imbuh dia.
Ia menyebutkan, sesuai dengan gambar, di lokasi gorong-gorong akan dibangun Bak Control. Namun karena terbatasnya waktu pengerjaan, pihaknya mengembalikan uang ke pemberi pekerja.
โAnggaran proyek itu sebesar Rp 5,065 miliar. Jadi yang kita gunakan sebesar Rp 4,89 miliar. Kita mengembalikan dana kurang lebih Rp 130 juta,โ kata Freddy.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam, Yumasnur, mengatakan dalam waktu dekat akan melakukan pengecekan.
โNanti kita cek terlebih dahulu,โ singkat dia kepada wartawan.