Kualitas proyek revitalisasi pusat kuliner hall B Costal Area Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, menimbulkan tanda tanya besar.
Sebab, baru berjalan dua tahun setelah dirampungkan pembangunannya pada Desember 2022 lalu, kondisi atap payung berbahan membrane di lokasi itu sudah dua kali ambruk sepanjang bulan Agustus 2024.
Mirisnya lagi, untuk kali kedua ambruknya atap membran ini menelan dua orang korban petugas upacara HUT ke-79 RI, pasukan 45 dari unsur TNI AD yang tengah menjalani latihan pada Rabu 14 Agustus 2024 hingga mengalami luka-luka.
Proyek pembangunan atap membrane tersebut masuk dalam jenis pekerjaan belanja peningkatan sarana dan prasarana Costal Area Karimun bidang Cipta Karya di Dinas PUPR Kabupaten Karimun.
Di mana pengerjaannya dilakukan oleh kontraktor pelaksana CV Jeris Putra Riau dengan nilai proyek yang cukup fantastis, yakni hingga mencapai Rp 3.898.751.241.81.
Baca juga:Â Atap Payung Membran Costal Area Karimun Ambruk, 2 Anggota TNI Jadi Korban
Sesuai dengan nomor kontrak 10/SP/PKSK-P3-PBG/CK/DISPU-PR/2022, proyek yang diawasi oleh konsultan pengawas CV Ghuvallery Consultant itu dikerjakan dalam 150 hari kalender.
Seorang warga, Januardi, yang menyaksikan peristiwa ambruknya atap membran pada saat proses latihan upacara HUT ke-79 RI di lokasi kejadian, menyangkan kejadian tersebut.
Menurutnya, pada tahap awal dilakukan pembangunan, harus memperhatikan ketahanan material sesuai dengan kondisi geografis proyek.
“Seharusnya harus ada kajian jangka panjang. Karena lokasinya juga berada di tepi laut sehingga kondisi angin kuat, maka material yang digunakan juga harus kokoh dan tahan,” katanya.
Untuk itu, ia meminta pihak terkait untuk dapat mengkaji ulang proyek-proyek serupa, sehingga tidak berimbas pada tergerusnya APBD untuk proyek yang menguntungkan pihak tertentu dengan menjual kepentingan masyarakat.
“Ini harus jadi pembelajaran. Ke depan bila perlu setiap proyek harus ada kajian atau uji laboratorium konstruksi. Sehingga keamanannya terjaga dan lebih tepat sasaran,” bebernya.
Hingga berita ini diterbitkan, upaya konfirmasi ke pihak Dinas PUPR telah dilakukan, namun belum mendapatkan jawaban apapun perihal proyek tersebut.