200 rumah suku laut di Kabupaten Lingga bakal direnovasi pada tahun 2023 ini.
Untuk program ini, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6 miliar. Pembangunan rumah warga Suku Laut ini menjadi bukti pemerataan pembangunan, di mana Suku Laut sendiri sudah sejak zaman dahulu mendiami perairan di wilayah Provinsi Kepri.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kepri, Said Nursyahdu, menjelaskan, renovasi yanh dilakukan yakni renovasi ringan. Mulai dari memperkuat bagian tongkat rumah dengan membangun beton, perbaikan bagian atap, serta dinding rumah yang sudah mengalami kerusakan.
โTongkat rumah kita ganti beton, tapi dinding tetap berbahan utama papan. Karena kita tetap mempertahankan ciri khas rumah orang laut yang berdiri di atas laut pada daerah kawasan pesisir. Kalau atapnya, spandek,โ kata Nursyahdu.
Baca Juga
Ia menyebutkan, program renovasi rumah warga Suku Laut ini awalnya akan dimulai pada 2022 lalu namun ditunda. Pada waktu itu hanya dianggarkan untuk 100 rumah saja dengan alokasi anggaran setengah dari yang sekarang.
Pada tahun 2023 ini pun menurutnya belum mampu merenovasi secara keseluruhan warga Suku Laut di Lingga karena keterbatasan anggaran. Sementara, jumlah rumah suku laut yang harus dibangun di Pulau Penyangga, Lingga itu mencapai 900 unit.
Said menyebut, jika program ini sudah direalisasikan nanti, pihaknya berencana mengusulkan program yang sama ke Kementerian Sosial RI agar sisa rumah suku laut yang belum dibangun itu dapat diakomodasi melalui APBN.
โDirencanakan pembangunan akan dimulai pada bulan Maret 2023, karena menyesuaikan kondisi angin teduh untuk mendistribusikan bahan bangunan jalur laut,โ pungkasnya.