Angka pengangguran di Kabupaten Bintan turun drastis selama tiga tahun terakhir. Selama 3 tahun kepemimpinan sejak tahun 2021, Bupati Bintan, Roby Kurniawan telah berhasil menurunkan selisih angka pengangguran berkurang jauh dari tahun-tahun sebelumnya.
Data BPS Kepri menunjukkan angka pengangguran di Kabupaten Bintan selama tiga tahun terakhir turun dengan selisih angka sebanyak 3,19 persen.
Diketahui per Agustus Tahun 2021 angka pengangguran di Bintan berada pada 8,62 persen, lalu tahun 2022 angka pengangguran di Bintan kembali menurun dan berada pada 6,91 persen dan puncaknya pada Agustus tahun 2023 angka pengangguran di Bintan kembali turun drastis pada angka 5,43 persen dan dengan hal ini, dimana artinya tiga tahun selama kepemimpinan Bupati Bintan, Roby Kurniawan telah terjadi selisih penurunan yang signifikan yaitu sebanyak 3,19 persen.
โKita optimis, insyaallah untuk tahun 2024, target angka pengangguran di Bintan dapat kembali turun,โ ujarnya
Baca Juga
Selisih angka pengangguran di Bintan juga terlihat paling besar selisih angka penurunannya jika di bandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Kepri.
Kabupaten Karimun angka pengangguran tahun 2021 berada pada 7,20 persen dan selisih angka penurunan sebanyak 1,18 persen sehingga tahun 2023 menjadi 6,02 persen. Kabupaten Natuna angka pengangguran tahun 2021 berada pada 5,15 persen dan selisih angka penurunan sebanyak 1,1 persen sehingga tahun 2023 menjadi 4,05 persen.
Lalu, Kabupaten Lingga angka pengangguran tahun 2021 berada pada 4,23 persen dan selisih angka penurunan sebanyak 0,71 persen sehingga tahun 2023 menjadi 3,52 persen.
Untuk Kepulauan Anambas angka pengangguran tahun 2021 berada pada 1,27 persen dan selisih angka naik sebanyak 1,28 persen sehingga tahun 2023 menjadi 2,55 persen. Kota Tanjungpinang angka pengangguran tahun 2021 berada pada 6,31 persen dan selisih angka naik sebanyak 1,55 persen sehingga tahun 2023 menjadi 4,76 persen.
Terakhir Kota Batam angka pengangguran tahun 2021 berada pada 11,64 persen dan selisih angka turun sebanyak 3,5 persen sehingga tahun 2023 menjadi 8,14 persen.