Aktivitas Tambang Bauksit PT TAB di Desa Sebele Diprotes Warga, Sebabkan Kerusakan Jalan

Sekolompok warga menolak aktivitas perusahaan tambang bauksit PT Tenang Air Berani (TAB) yang beroperasi di wilayah Desa Sebele, Kecamatan Belat, Kabupaten Karimun.

Warga menilai aktivitas perusahaan ini menyebabkan adanya kerusakan jalan signifikan yang telah dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kepri di desa mereka.

ADVERTISEMENT

Truk-truk penambangan dan alat berat milik perusahaan PT TAB setiap hari hilir-mudik hingga merusak konstruksi jalan.

Aksi protes ini diungkapkan oleh salah seorang warga desa Sebele, Jais. Menurutnya perusahan yang telah beroperasi sekitar satu bulan tersebut beraktivitas tanpa mengajak warga musyawarah terlebih dahulu.

“Kami menolak mereka menggunakan jalan aspal yang baru saja dibangun , jalan itu sudah hancur. Selama ini kami nunggu jalan kami ini bagus, begitu ada aktivitas tambang ini langsung rusak,” ungkap Jais, saat dikonfirmasi kepripedia.com, Minggu 22 Desember 2024.

Jais mengungkapkan, pihak PT TAB sejauh ini tidak menunjukkan sikap yang kooperatif dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

Bahkan, Camat Belat sempat berinisiatif mendudukkan permasalahan ini melalui forum musyawarah bersama warga pada Jumat 20 Desember 2024 lalu, namun pihak PT TAB justru memilih absen dari pertemuan itu.

“Kemarin ada rapat, Camat undang mereka tapi tak datang. Jadi inisiatif pak camat akan menyurati PT ini. Tapi kami tidak mau, biar orang PT yang datang ke masyarakat menjelaskan,” katanya.

Aksi protes warga ini bahkan berbuntut pada penghentian sementara aktivitas pertambangan bauksit yang dilakukan PT TAB di wilayah itu. “Sekarang ini kami setop dulu lori dia semua tak jalan,” tambahnya.

ADVERTISEMENT

Selain menyebabkan kerusakan jalan, PT TAB juga diketahui tidak mengalokasikan kompensasi terhadap desa dan masyarakat dari aktivitasnya menambang di wilayah tersebut.

Sehingga tidak saja menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, warga juga menilai PT TAB beroperasi di desa Sebele tanpa adanya pemberitahuan kepada perangkat terkait yang berwenang.

“Yang jelas sekarang ini tidak fokus kompensasi dulu, tapi kami fokus jalan kami tidak boleh dia (perusahaan) pakai, kalau mau beroperasi buat jalan sendiri, karena jalan itu sudah rusak. Walaupun dia bilang nanti diganti atau diperbaiki, tapi pernyataan itu tidak ada, menemui kami juga tidak ada,” bebernya.

ADVERTISEMENT

Penulis: | Editor: Redaksi


Share This Article

TERBARU

What's New

POPULER

What's Hot