Angka stunting di Kota Batam mengalami penurunan 2,5 persen di tahun 2022 kemarin jika dibandingkan pada tahun 2021 terjadi penurunan dari 5,8 persen.
Hal ini diungkapkan Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Banggakencana dan Percepatan Penurunan Stunting 2023 BKKBN RI yang dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta, Rabu (25/1).
โPenanganan stunting ini berkat sinergi antara tim dan seluruh unsur elemen yang terlibat,โ ujar Amsakar.
Ia mengatakan penurunan anga stunting di Batam sudah terlihat sejak Februari 2022 lalu, dimana mencapai 3,32 persen.
Baca Juga
โIni semua kita telah bekerja ekstra dengan maksimal melibatkan stakeholder,โ kata dia.
Menurutnya, kerja untuk menekan angka stunting belum selesai. Angka 2,5 persen tersebut seyogyanya dapat ditekan lagi hingga zero stunting.
Perihal ini, Amsakar menyakini dengan keterlibatan semua pihak dan pemangku kepentingan, Batam bebas stunting akan mudah dicapai. Terkhusus peran TNI Polri, yang beberapa waktu lalu telah membentuk Bapak/Ibu Asuh Stunting, baik di level pusat, provinsi maupun daerah-daerah, khususnya Batam.
โIni sangat membantu, dan akan sangat berperan signifikan dalam upaya penanganan stunting,โ ujarnya.
Amsakar yang juga Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting Kota Batam ini, mengaku sejak awal memang memberikan perhatian ekstra untuk menyelesaikan persoalan stunting ini.
Apa lagi hal ini menyangkut generasi unggul sejak awal guna menjemput bonus demografi pada tahun 2030 dan Indonesia Emas 2045.
โSebenarnya generasi ini bisa dijaga dengan cara kita memberikan atensi atau perhatian kolektif,โ imbuhnya.
Dia menambahkan perhatian kolektif ini seperti memperhatikan kesehatan ibu hamil dan janin melalui berbagai program, edukasi calon pengantin, lalu memberikan perhatian khusus pada anak baru lahir, seperti asi eksklusif.