Menu

Mode Gelap

Warta · 20 Jul 2022 22:50 WIB

Banyak yang Tak Tertampung, Sejumlah SMA di Batam Tambah Kuota Siswa


					Kepala SMA 1 Batam saat menunjukkan siswa dalam kelas. Foto: Zalfirega/kepripedia.com Perbesar

Kepala SMA 1 Batam saat menunjukkan siswa dalam kelas. Foto: Zalfirega/kepripedia.com

Karena banyaknya calon siswa tingkat SMA dan SMKN di Batam yang tidak tertampung dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2022-2023, membuat sejumlah sekolah harus menambah kuota.

ADVERTISEMENT
advertisement

Hal itu dilakukan setelah keluhan dari orang tua atau wali murid yang terus mengalir akibat sistem zonasi yang diberlakukan. Keluhan tersebut kemudian ditampung oleh Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad.

ADVERTISEMENT

Kepala Kantor Disdik Kepri cabang Batam, Noor Muhammad, menyebutkan sesuai dengan arahan dan kebijakan Gubernur, maka terdapat sejumlah sekolah yang diberi diskresi untuk menambah kuota siswa.

“Iya, benar ada penambahan kuota siswa sesuai dengan daya tampung sekolah,” ujarnya pada awak media beberapa waktu lalu.

Adapun sekolah yang menambah kuota siswa di antaranya SMAN 1, SMKN 5, SMAN 4 dan SMKN 1.

“Jadi ada yang sistem sisip ada yang penambahan lokal baru seperti di SMKN 1,” kata dia.

Terpisah, Kepala SMAN 1 Batam, Bahtiar, menyampaikan tahun ini sekolah yang dipimpinnya membuka 8 rombongan belajar (rombel) dengan jumlah total 288 siswa. Hanya saja menurutnya masih banyak calon siswa yang tidak terakomodir.

“Tapi yang daftar di sini yang diterima dan akan diseleksi ulang seperti seleksi awal. Artinya sistem zonasi dan nilai (prestasi) tetap diseleksi,” ujarnya, Rabu (20/7).

Dijelaskannya, dua rombel lagi untuk mengakomodir para siswa yang tidak tertampung. Namun, nantinya setiap rombel akan menampung siswa maksimal sekitar 50 orang per lokal (kelas).

ADVERTISEMENT

“Untuk kelas 10 dan 11 nanti belajar shift karena memang lokal kita terbatas. Kelas untuk belajar hanya 27 ruangan. Lima ruangan belum bisa dipakai karena rusak berat. Sementara kita terapkan dulu sistem shift,” bebernya.

Untuk siswa yang juga tidak terakomodir dalam PPDB termin ke dua ini, Bahtiar berharap agar orang tua atau wali tidak lagi memaksakannya, sebab daya tampung maksimal sudah terisi penuh. Jika ditambah lagi maka tak ada lagi tempat belajar untuk siswa nanti.

“Kita kekurangan ruang kelas, kekurangan meja, bangku dan guru pengajar. Saya berharap ketersediaan orang tua yang sudah diterima anaknya di sekolah lain untuk jangan dipaksakan masuk SMA 1,” harapnya.

ADVERTISEMENT
Gabung dan ikuti kami di :

Penulis: | Editor: Redaksi



whatsapp facebook copas link

Baca Lainnya

Operasi Pengawasan Komoditi, Barantin Patroli Bersama Bea Cukai di Perairan Karimun

3 Oktober 2024 - 14:14 WIB

IMG 20241003 WA0014 11zon

Pengawasan dan Pelayanan Karantina di Daerah Perbatasan Karimun Diperkuat

2 Oktober 2024 - 16:37 WIB

IMG 20241002 WA0030 11zon

Debat Paslon Pilkada Karimun 2024 Digelar dalam Tiga Agenda

2 Oktober 2024 - 13:33 WIB

IMG 20241002 133051 11zon

Jumieko Andra Resmi Jabat Kasi Pidum Kejari Karimun Gantikan Saldi

2 Oktober 2024 - 11:51 WIB

IMG 20241002 WA0017 11zon

Komunitas Bakti Bangsa Resmi Daftar Sebagai Lembaga Pemantau Pemilu, Siap Kawal Pilkada 2024

30 September 2024 - 23:11 WIB

WhatsApp Image 2024 09 30 at 17.19.15

Warga Pulau Parit: Pembangunan di Sini Tidak Lepas dari Jasa Aunur Rafiq

30 September 2024 - 20:21 WIB

IMG 20240930 201637 11zon
Trending di Warta