Fenomena hujan es melanda sejumlah wilayah Kota Batam, Selasa (29/3) sekitar pukul 16.00 WIB. Seperti di antaranya turun di Sagulung
Menurut Eva, warga Sagulung, sebelum hujan turun diawali panas kemudian awan mulai gelap hingga hujan pun turun. Namun bersamaan angin kencang pohon-pohon bergoyang.
“Angin kencang banget hujan deras dan petir, lalu atap rumah ada bunyi krikil (batu),” ujar Eva warga Kavling Lama itu.
Dia menyebutkan merasa ada yang keras bunyi suara dia atas atap. Ia kemudian ke luar rumah dan melihat ada es yang turun.
“Saya kaget hujan ada es batu. Pantesan atap rumah bunyi besar,” ujarnya.
Menurut dia, hujan es turun hanya beberapa detik saja tidak cukup lama. Kini hujan telah reda, hanya rintik-rintik saja.
Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi BMKG Kelas I Hang Nadim Batam, Suratman, mengatakan  fenomena hujan es terjadi disebabkan adanya awan Cumulonimbus (CB) yang sangat besar dan padat.
Menurut sumber BMKG pusat, terjadi awan dengan 3 macam pertikel (butir air, butir air super dingin, dan partikel es).
“Sehingga hujan lebat yang masih berupa partikel padat (es/hail) dapat terjadi tergantung dari pembentukan dan pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) tersebut,” katanya.
Kata dia, dari pantauan BMKG citra radar cuaca terdapat kumpulan awal yang potensi hujan lebat di Pulau Batam bagian selatan dan barat daya.
“Warna orange menunjukkan potensi awan hujan yang tinggi dan temperatur awan yang lebih dingin dari yang lain,” sebut dia.