Gubernur provinsi Kepri, Ansar Ahmad, melakukan kunjungan kerja ke sejumlah lokasi di Kabupaten Karimun, Senin, 16 September 2024.
Kunker Gubernur Ansar di Karimun itu diawali dengan silaturahmi bersama warga di Kelurahan Baran Timur, lalu menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SDIT Darul Mukmin.
Kemudian kembali bersilaturahmi dengan waga di kelurahan Sungai Pasir dan Kampung Paya Rengas, Kelurahan Parit Benut.
Dalam agenda tersebut, mantan Bupati Bintan tersebut memaparkan berbagai program yang telah dilakukan selama kurang lebih tiga tahun efektif memimpin provinsi Kepri.
Program yang dipaparkan Ansar meliputi bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur, serta kesejahteraan sosial yang diakomodir melalui APBD Kepri.
Pada bidang kesehatan, Ansar memaparkan bahwa Pemprov Kepri telah mengalokasikan pembayaran BPJS kesehatan bagi 477.000 masyarakat Kepri yang tidak mampu.
Program itu juga menyentuh pada 32 ribu BPJS para nelayan dengan tanggungan jika meninggal akan mendapat Rp 70 juta dan dua orang anak mendapat program sekolah sampai perguruan tinggi.
“Apabila meninggal biasa akan menerima Rp 42 juta. Tapi jika mengalami musibah meninggal dunia pada saat bekerja akan menerima Rp 70 juta di tambah Rp 12 juta untuk bantuan pendidikan anak,” ucapnya.
Lalu dalam bidang pendidikan, Ansar juga menyebut fokus pada pemenuhan akses jaringan internet untuk mempermudah anak sekolah di wilayah pulau terluar.
“Kita juga sedang mengupayakan ke Kementerian untuk memperkuat akses jaringan yang masih 10 Mbps agar bisa menjadi 30 Mbps agar anak-anak kita di pulau terluar itu bisa mendapat akses internet yang layak untuk bersekolah,” jelasnya.
Kemudian pada bidang infrastruktur, Ansar menjelaskan sebelumnya provinsi Kepri memperoleh dan Inpres sebesar Rp 694 miliar untuk membangun akses jalan di berbagai wilayah.
“Tahun lalu kita dapat dana Inpres untuk membangun jalan kota Rp 694 Miliar. Di Karimun salah satu alokasinya berada di desa Sebele, Kecamatan Belat,” ungkap dia.
Kementerian Perhubungan mengalokasikan Rp 400 miliar untuk mendukung pengembangan infrastruktur di Kepri. Khusus di Kabupaten Karimun, Ansar juga fokus pada pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah (RHA) Sei Bati.
“Pak Menhub sampaikan pada saya masih ada dana Rp 134 miliar untuk pengembangan bandara RHA itu dengan catatan harus diselesaikan pembebasan lahan, karena masih ada empat titik lahan di bandara itu yang masih belum menemui kesepakatan dengan masyatakat. Maka ini yang terus kita kebut,” paparnya.
Dijelaskannya, selain anggaran yang bersumber dari pada dukungan Pemerintah Pusat melalui Kementerian terkait, pembangunan di Kepri juga dialokasikan melalui APBD Kepri sebesar Rp 3,7 triliun.
“APBD Kepri itu ada Rp 3,7 Triliun, itu yang dibagi-bagi bapak ibu sekalian. Rp 800 miliar bagi hasil dengan kab/kota, 250 miliar untuk DPRD (Sekretariat dan Aspirasi), lalu gaji guru dan honorer. Maka kerja saya bolak-balik ke kementerian, saya selalu nongkrong di sana untuk melobi agar bagaimana anggaran kita terus disupport,” bebernya.