Akibat pasokan sapi di Tanjungpinang dan Bintan yang sudah menipis, harga daging sapi segar di pasar Tanjungpinang naik hingga Rp 170 ribu perkilogram. Sementara pada kondisi normal harga daging sapi Rp 130-140 ribu per kilogram.
Hal tersebut merupakan imbas penutupan kiriman sapi dari provinsi lain guna mengantisipasi penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Salah satu pedagang daging di Pasar Bintan Centre mengakui saat ini dirinya sulit mendapatkan daging sapi.
“Sapi sekarang susah, kalau ada pun harganya mahal,” katanya, Senin (23/5).
Selain itu, lanjutnya, saat ini minta warga membeli daging juga sedikit menurun, dikarenakan harga yang naik cukup signifikan. Ditambah lagi, persediaan yang minim.
Pantau lapangan, di Pasar Bintan Centre biasanya ada dua kios yang menjual daging segar. Namun, saat ini hanya satu kios yang buka. Itu dikarenakan imbas ketersediaan sapi yang di Pulau Bintan yang sudah menipis.
Selain daging segar, kenaikan harga juga dialami komoditas lainnya. Seperti, harga daging beku yang biasanya dikisaran Rp 80 ribu kini menjadi Rp 100 ribu per kilogram, daging ayam potong yang biasanya Rp 38-40 ribu kini menjadi Rp 43 ribu per kilogram.