Warga Bintan dibuat resah dengan adanya kabar seorang wanita dibegal saat melintasi Jalan Batin Kundang Kp Pasir 2 Desa Sebong Pereh Kecamatan Teluk Sebong, Kamis (8/8)
Belakangan setelah ditelusuri pihak Polres Bintan, kabar tersebut adalah tidak benar alias hoaks.
Wanita yang dikabarkan dibegal itu ialah berinisial BM (25) yang bekerja di ASDP – RoRo Tanjunguban. Di mana kabar yang beredar menyebutkan bahwa BM dibegal saat menuju rumahnya sepulang kerja.
Dari kronologis yang dibeberkan Kapolres Bintan Riky Iswoyo melalui Kasi Humas Polres Bintan Iptu Missyamsu Alson, informasi hoaks tersebut berawal dari BM yang pulang kerja mampir di sebuah konter HP di kawasan Kampung Sakera Kelurahan Tanjung Uban Utara.
Saat itu BM menelpon suaminya dengan mengatakan “Bang,, dimana,,, aku kena begal,,, tolonglah jemput aku disini,,, aku di counter sekera bangg,,, aku takut,, sini bangg”.
Pemilik konter yang mendengar percakapan BM dengan suaminya lalu membuat dan mengirimkan pesan suara (Voice Note) ke salah satu grup sehingga menjadi viral.
“Percakapan saudari BM didengar oleh pemilik warung, lalu pemilik warung membuat dan mengirimkan pesan suara ke grup Whatshap yang membuat masyarakat resah,” jelas Kasi Humas Iptu Alson.
Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat terkait adanya pesan berantai melalui Group WhatsApp dengan adanya korban Begal di sepanjang jalan Bukit Lababa sampai dengan Kampung Sakera, Personel Unit Reskrim Polsek Bintan Utara kemudian melakukan penyelidikan informasi tersebut.
Personel menjumpai warga inisial MR yang membuat dan menyebarkan berita di media sosial melalui Voice Note pada WhatsApp Grup tentang adanya salah satu warga yang mengalami begal.
“MR mengakui menyebarkannya dengan niat untuk mengingatkan warga agar lebih berhati-hati kemudian berita tersebut menjadi viral,” ungkap Iptu Alson.
Selanjutnya personel menjumpai BM selaku korban yang mengaku dibegal. Kepada polisi ia mengakui bahwa kejadian tersebut tidak benar hanya berniat menguji kesetiaan suaminya karena baru menikah selama 5 bulan.
BM juga mengaku memutuskan sendiri tali tas sandang dan kancing baju serta membuat kotor celana yang digunakannya menggunakan tanah seorang diri di tanjakan jalan Bukit Lababa. Itu agar seolah-olah benar terjadi pembegalan terhadap dirinya demi meyakinkan suaminya.
Sementara barang berharga yang hilang atau berhasil diambil oleh pelaku begal tidak ada. Ia mengarang bahwa pelaku begal sebanyak 2 orang menggunakan sepeda motor dan jaket hitam serta helm.
“Bahkan setelah sampai dirumahnya, saudari BM menceritakan kepada orang tuanya dan tetangga disekitar rumahnya sehingga berita hoaks tersebut tersebar dengan cepat, padahal berita tersebut bohong atau tidak benar yang membuat resah masyarakat,” beber Iptu Alson.
“Setelah personel menemukan para saksi dan korban serta orang yang membuat dan menyebarkan berita hoax tersebut dilakukan pemeriksaan dan interogasi. setelah semua semua saksi dan korban dikumpulkan didapat kesimpulan bahwa kejadian begal yang membuat resah masyarakat tersebut adalah hoaks,” tutup Kasi Humas.