Guna mengantisipasi penyakit mulut dan kaki (PMK) mewabah, mekanisme pengiriman hewan ternak seperti sapi dan kambing dari Lampung diperketat baik dari daerah asal maupun di Kota Batam.
Ketua Asosiasi Pedagang Ternak Sapi dan Kambing Kota Batam, Musofa, menerangkan saat tiba di dermaga, hewan ternak disemprot dengan cairan disinfektan dan diberi alas rumput agar tidak licin.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan oleh petugas karantina hewan. Lalu hewan kurban ini akan menjalani karantina.Â
Musofa mengatakan, sebanyak 320 ekor sapi diangkut dari Bali baru saja datang pada Senin (21/6) kapal pertama. Sementara kapal kedua akan tiba Kamis mendatang.
“Kapal kedua akan membawa 494 ekor sapi dari Lampung Tengah,” ujar Musofa saat dihubungi, Selasa (21/6).Â
“Kami sebagai pelaku usaha berusaha semaksimal mungkin, kami sudah order 3 kapal lagi, jika kapal keenam dan ketujuh bisa nyandar, maka kekurangannya akan sedikit,” sambungnya.Â
Pihaknya optimistis kekurangan kambing akan sedikit, karena satu kapal bisa berisikan tiga ribu ekor.Â
Kendati demikian, ia menyebutkan untuk kebutuhan sapi untuk kurban diperkirakan mencapai 3.160 ekor, sedangkan kambing mencapai 14.500 ekor.
Dari jumlah kebutuhan itu dan perayaan Idul Adha yang tinggal 20 hari lagi, pihaknya sedang mengusahakan agar kebutuhan hewan kurban di Batam tahun ini dapat tercapai.Â