Hewan Ternak di Tanjungpinang Bebas Penularan Penyakit LSD

Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Tanjungpinang memastikan hingga kini hewan ternak wilayahnya bebas penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).

Kabid Peternakan Kesehatan Hewan dan Kesehatan masyarakat Veteriner Tanjungpinang , Wantin Diarni, menyatakan hingga pihaknya belum menemukan hewan ternak yang tertular penyakit LSD.

ADVERTISEMENT

Hal itu berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan petugas medis Balai Veteriner Bukit Tinggi, belum lama ini. Bahwa, tidak ditemukan tanda klinis LSD, dan negatif LSD berdasarkan surveilans di Tanjungpinang.

โ€œSehingga status Kota Tanjungpinang masih bebas LSD,โ€ ujarnya, Rabu (15/2).

Kendati demikian, Wantin melanjutkan, DP3 tetap mengimbau para peternak serta pedagang agar tidak membeli atau memasukkan hewan ternak dari daerah yang tertular. Selain itu, jangan tergiur membeli bibit ternak yang dijual dengan harga relatif murah.

โ€œHarap dalam memasukkan hewan ternak mengikuti aturan yang berlaku, dan menghubungi dinas membidangi peternakan dan kesehatan hewan,โ€ ungkapnya.

Wantin menerangkan, penyakit LSD ini menyerang ternak sapi dan kerbau melalui gigitan vektor serangga, seperti nyamuk, caplak dan lalat. Penularan penyakit itu dapat terjadi melalui air liur, dan lendir hidung sapi yang terinfeksi.

Sementara gejala klinis nya, yakni sapi atau kerbau mengalami demam tinggi, timbul benjolan pada kulit dengan batas yang jelas. Lalu terdapat keropeng pada hidung dan rongga mulut, demam dan hipersalivasi.

โ€œKemudian ternak malas bergerak, nafsu makan menurun, pada ternak bunting akan mengalami keguguran dan kemandulan pada ternak jantan,โ€ tutup Yanti.

ADVERTISEMENT

Penulis: | Editor: Redaksi


Share This Article

TERBARU

What's New

POPULER

What's Hot