Dua orang pemuda/pemudi asal Kepulauan Riau berhasil lolos menjadi peserta dalam program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) di tahun 2024 ini.
Kedua anak muda berprestasi ini ialah Dhiaulhaq Aumane Paningkava dan Fezaa Ashelia Zakia Ameliee. Sebagaimana yang diumumkan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau dan Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan Hasil Seleksi Nasional Peserta Pertukaran Pemuda Antara Negara (PPAN) Tahun 2024 tanggal 25 Juni 2024 lalu.
Dhiaulhaq Aumane Paningkava Kandidat Utama Kepri AIYEP 2024.
Dhiaulhaq Aumane Paningkava terpilih mewakili Kepri untuk mengikuti program AIYEP (Australia-Indonesia Youth Exchange Program). Ini program pertukaran pemuda antara Australia dan Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan hubungan antara kedua negara. Program ini memberikan kesempatan kepada pemuda dari kedua negara untuk tinggal dan bekerja di komunitas yang berbeda, belajar tentang budaya dan gaya hidup masing-masing, serta mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan profesional. AIYEP biasanya berlangsung selama beberapa bulan dan mencakup kegiatan seperti magang, proyek komunitas, dan tinggal dengan keluarga angkat. Melalui program ini, peserta dapat membangun jaringan internasional dan mempromosikan kerjasama bilateral antara Australia dan Indonesia.
Mengutip laman PCMI, pertukaran pemuda Australia-Indonesia ini berlangsung selama 4 bulan. Di mana untuk tahun 2024 ini, Dhiaulhaq dan peserta terpilih lainnya akan mengikuti kegiatan program ini sejak 29 Oktober 2024 hingga 25 Januari 2025 mendatang.
Fezaa Ashelia Zakia Ameliee Kandidat Utama Kepri SSEAYP 2024
Berbeda dari Dhiaulhaq, Feeza Ashelia Zakia akan terpilih untuk program SSEAYP (Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program).
SSEAYP adalah program pertukaran pemuda multinasional yang melibatkan negara-negara ASEAN dan Jepang. Program ini bertujuan untuk mempromosikan persahabatan dan pemahaman lintas budaya di antara para pemuda dari negara-negara peserta. Peserta dari masing-masing negara tinggal bersama di atas kapal dan mengunjungi beberapa negara selama perjalanan. Kegiatan dalam program ini meliputi diskusi kelompok, presentasi budaya, proyek sosial, dan kunjungan ke institusi lokal di setiap negara yang dikunjungi.
SSEAYP bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan, memperkuat hubungan internasional, dan membina rasa saling pengertian di antara pemuda Asia Tenggara dan Jepang.
Program pertukaran pemuda Jepang dan negara Asia Tenggara atau SSEYAP ini berlangsung selama 53 hari, berlayar ke Jepang dan beberapa negara Asia Tenggara.
Menurut jadwalnya Feeza Ashelia akan mengikuti program ini mulai akhir Oktober hingga Desember 2024 mendatang.
Proses Seleksi yang Kompetitif dan Ketat
Dhiaulhaq Aumane Paningkava kepada kepripedia bercerita bahwa untuk lolos pada program pertukaran pemuda antar negara ini dapat dikatakan sebagai proses yang tidak mudah.
Menurutnya, untuk mendapat kesempatan mengikuti program pertukaran pemuda ke Australia sangat kompetitif dan ketat. Pasalnya ada ratusan peserta seleksi dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia.
“Preses seleksinya kompetitif dan ketat. Dari 33 provinsi yang mengikuti seleksi, terdapat total 150 pemuda yang bersaing untuk memperebutkan 21 posisi yang tersedia bagi peserta dari seluruh Indonesia,” ujarnya.
“Untuk bisa lolos, kandidat harus memenuhi beberapa kriteria penting, seperti berusia antara 21-25 tahun, memiliki pendidikan minimal S1, aktif di media sosial, memiliki keterampilan kesenian, dan mahir dalam bahasa Inggris,” beber Dhiaulhaq.
Selain kriteria, proses seleksi yang panjang juga menjadi tantangan tersendiri. Rangkaian seleksi dimulai di tingkat provinsi yang mencakup beberapa tahap sepert tes administrasi, tes tertulis tentang pengetahuan umum dan pengetahuan tentang provinsi asal.
“Lalu tes wawancara dalam bahasa Inggris, tes wawasan kebangsaan dan nasionalisme, serta tes bakat dan kesenian,” kata dia.
Setelah lolos di tingkat provinsi, peserta kemudian mengikuti seleksi di tingkat nasional yang meliputi tes administrasi, tes essay, penulisan Statement of Purpose atau Motivation Letter, dan Tes Wawancara yang dilakukan oleh KEMENPORA RI.
“Yang mampu menunjukkan kemampuan dan keunggulan di setiap tahapan seleksi yang akan terpilih untuk mengikuti program pertukaran pemuda ini,” ucapnya mengulang yang tertera pada ketentuan seleksi.