Pemerintah Kabupaten Natuna segara melakukan relokasi pemukiman warga yang terdampak bencana longsor di Desa Pangkalan, Pulau Serasan. Bahkan, pemerintah daerah sudah menyiapkan lahan seluas 3 hektar untuk pembangunan permukiman baru bagi warga korban bencana tanah longsor tersebut.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Natuna, Agus Supardi, menyampaikan pemerintah berencana akan melakukan relokasi pemukiman warga terdampak longsor ke lokasi lain. Sebab, lokasi bencana di Desa Pangkalan, Serasan itu masuk zona merah rawan longsor, sehingga tidak memungkinkan lagi untuk ditinggalkan atau sebagai kawasan permukiman.
โTahap awal nanti rencananya akan dibangun 100 sampai 120 unit rumah,โ ungkapnya, Sabtu (11/3).
Lebih lanjut ia menjelaskan, saat berkunjung ke lokasi bencana beberapa waktu lalu, Menteri PUPR juga sudah berjanji dalam waktu sekitar 2 minggu kedepan bahan material sudah dikirim ke Pulau Serasan.
Baca Juga
โNanti kapal perang yang bawa dari Palembang atau Medan,โ sebut Agus.
Baca: Perhatikan Nasib Korban Longsor di Natuna, Cen Sui Lan Dorong Bantuan Rumah
Ditambahkannya, saat ini Dinas PUPR Natuna sedang berupaya membuka akses jalan yang tertimbun material longsor di Serasan. Sebab, timbunan material longsor menutupi jalan hingga sepanjang 1 kilometer.
โTiga unit excavator sudah diturunkan untuk membersihkan material longsor. Hal itu guna mempermudah penyaluran sembako ke pengungsian serta proses percepatan perbaikan jaringan listrik yang saat ini masih terputus,โ sebutnya.
Diketahui, berdasarkan data Diskominfo Natuna, hingga 10 Maret 2023 Tim SAR Gabungan telah mengevakuasi 37 korban meninggal dunia di lokasi bencana longsor Serasan, Natuna. Sementara, korban hilang saat ini sebanyak 17 orang.
Sedangkan, total pengungsi di lokasi terus bertambah. Yang sebelumnya sebanyak 1.216 orang, kini menjadi 1.817 orang.