TV analog identik dengan bentuk tabungย yang ukurannya besar. Meski ada jugaย layar LCD/LED yang menangkap siaran analog yang sudah ramping.
TV analog adalah televisi yang terbatas menerima sinyal antena UHF yang masih berbentuk analog. Bahkan, Kominfo menyebutkan bahwa siaran TV analog ini boros, di mana satu stasiun televisi bisa menempati satu frekuensi yang padahal kalau siaran digital bisa digunakan 6-12 stasiun televisi.ย
Sedangkan siaran TV digital disebut-sebut menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi yang akan menghadirkan kualitas gambar bersih, suara jernih, dan teknologi canggih yang menyertinya.
Seperti diberitakan sebelumnya, untuk menangkap siaran TV digital ini diperlukan perangkat televisi dan set top box (STB) yang mendukung Digital Video Broadcasting โ Second Generation Terrestrial (DVB-T2).
Baca Juga
Dikutip dari berbagai sumber, DVB-T2 merupakan sistem transmisi terestrial digital yang dikembangkan oleh proyek DVB. Ini menjadi standar transmisi siaran terbaru untuk TV digital.
Teknologi DVB-T2 ini mulai dikomersialkan sebagai pengganti DVB generasi pertama pada April 2007 lalu. DVB-T2 banyak diadopsi negara di Eropa dan Asia, termasuk di Indonesia sendiri
Diketahui, DVB-T2 menerapkan teknik modulasi dan pengkodean terbaru untuk memungkinkan penggunaan spektrum terestrial yang sangat efisien untuk pengiriman layanan audio, video, dan data ke perangkat tetap, portabel, dan seluler.
Teknologi generasi ini diklaim banyak membawa peningkatan dari pendahulunya.
Dibandingkan DVB generasi pertama, DVB-T2 punya kapasitas transmisi setidaknya 30 hingga 50% lebih tinggi dan kinerja SFN yang lebih baik.
Menariknya, jika dibandingkan TV Analog, DVB-T2 sama sekali tidak terpengaruh oleh kondisi cuaca.
Kita dapat menikmati saluran TV digital dengan kualitas HD secara gratis jika menggunakan teknologi DVB-T2 ini.
Akan tetapi, jumlah saluran digital yang ditangkap akan tergantung sepenuhnya pada apakah sinyal antena kuat atau tidak.
Sementara kini, sudah banyak televisi yang sudah terintegrasi dengan DVB-T2, sehingga bisa langsung menikmati siaran TV Digital. Namun perlu diketahui, jika perangkat televisi tidak memiliki dukungan teknologi DVB-T2, maka solusinya bisa memasang STB yang dijual terjangkau di toko online atau offline.
Kemudian timbul pertanyaan, apakah penonton harus memasang antena?
Maka jawabannya adalah iya. Layaknya TV analog, kita pun harus memasang antena untuk menerima sinyal siaran TV digital. Namun perlu diketahui pula, pemasangan dan penggunaan antena untuk DVB-T2 ini sangat sederhana dibandingkan TV analog.
Antena bisa dipasang indoor pada perangkat yang mendukung DVB-T2. Namun menurut beberapa sumber, jika menggunakan antena luar UHF, jumlah saluran digital yang diterima bisa lebih banyak.
#ASO #analogswitchoff #TVdigital #siarandigitalindonesia #ASO2022