Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, melakukan kunjungan kerja ke Tanjungpinang, Selasa (18/10). Dalam kunker ke Provinsi Kepri ini, Menteri KKP dalam rangka sempena Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (Gernas BCL) yang dimulai tahun 2022 ini.
Dimana gerakan tersebut para nelayan diminta untuk tidak mengambil ikan melainkan mengambil dan mengumpulkan sampah selama satu bulan dalam setahun. Kemudian sampah akan dibayar sesuai harga ikan terendah.
“Gernas BCL ini merupakan implementasi salah satu dari lima desain program ekonomi biru oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ujarnya saat meninjau kampung nelayan di Madong, Tanjungpinang.
Kampung Madong di Tanjungpinang, Kepri terpilih sebagai salah satu dari 14 lokasi pelaksanaan Gernas BCL di seluruh Indonesia mulai 1 sampai dengan 31 Oktober 2022.
Menteri Trenggono, menerangkan selain pengelolaan sampah laut melalui Gernas BCL, program Ekonomi Biru yang digesa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) antara lain perluasan kawasan konservasi tertutup.
Menurut Menteri Trenggono, Indonesia dibagi menjadi 6 zona dimana Kepri masuk zona 1 sampai ke Laut Natuna. Di setiap zona tersebut didesain 1 kawasan yang tidak boleh diganggu, tidak boleh dilintasi kapal, hingga tidak boleh dilakukan penangkapan ikan, disebut konservasi tertutup.
“Efeknya dari 1 zona akan mampu memproduksi oksigen, menyerap karbon, serta menjadi tempat pemijahan ikan,” ungkapnya.
Kemudian program ekonomi biru berikutnya yang dipaparkan Menteri Trenggono adalah penangkapan ikan secara terukur. Menurutnya penangkapan ikan yang tidak diregulasi dengan baik mengakibatkan habisnya biota laut.
Lalu, program berikutnya pengembangan budidaya yang menjadi harapan kedepan Indonesia harus memiliki komoditi unggulan sebagai hasilnya. Dan terakhir program pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
“Pesisir harus dijaga karena menurut teori 2 mil dari pesisir adalah eksosistem utama dalam penyerapan karbon. Disitu ada mangrove, lumpur tumbuh tenggalam, padang lamun dan terkoneksi pada terumbu karang,” kata Menteri Trenggono.
Politisi Partai Gerindra ini juga berharap dari kelima program ini benar-benar bisa disosialisasikan dan diimplementasikan di Kepri. Untuk itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Universitas Maritim Raja Ali Haji.
“Tahun depan jika saya kesini lagi, maka harapanya sudah ada satu komoditi unggulan dari Kepri,” tutupnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepri, Adi Prihantara, yang mewakili Gubernur Ansar menyampaikan terima kasihnya kepada Kementerian KKP atas pengimplementasian program Ekonomi Biru di Kepri.
“Mudah-mudahan semangat kehidupan maritim di provinsi ini menyejahterakan masyarakat dari laut dapat terwujud,” harapnya.