Polemik pemadam listrik bergilir di kota Batam mendapatkan sorotan dari pengusaha galangan industri kapal. Pasalnya masalah listrik akan berdampak ke sektor usaha mereka.
Pemadam listrik bergilir tersebut dilakukan sejak pukul 09.00-17.00 WIB dengan perkiraan padam dalam rentang waktu 8 jam sehari.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Pengurus Ikatan Perusahaan Industri Galangan Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo), Ali Ulai, mengatakan jika listrik padam selama 8 jam akan berdampak ke produksi galangan kapal.
“Bayangkan kalau 8 jam kita tak produksi, maka akan mengakibatkan kerugian yang besar. Ini menjadi terkendala karena jam produksi kita itu dari jam 9-5 sore,” ujarnya, Senin (15/5).
Menurut dia, saat kondisi galangan kapal sedang gencarnya menyelesaikan proyek hingga akhir tahun. Dengan adanya masalah vital tersebut membuat terkendala
“Saat ini listrik mati masih baru, di sejumlah industri,” kata dia.
Ia menambahkan, anggota Iperindo sudah mengeluhkan polemik pemadam listrik bergilir tersebut. Ia pun berharap PLN Batam mencarikan solusi terbaik agar tidak berdampak ke para pelaku usaha di Batam.
“Kalau bisa ditinjau ulang pemadam listrik ini akan berdampak pada pengusaha,” harap dia.
Informasi yang diperoleh PLN Batam akan melakukan pemadam listrik bergilir. Hal ini karena berkaitan dengan cuaca panas di Kepri mengakibatkan pemakaian listrik mengalami lonjakan yang sangat tinggi diluar kemampuan.
Rata-rata pembangkit PLN Batam dan saat ini 1 unit PLTU Tanjung Kasam sudah masuk masa pemeliharaan yang secara teknis dibutuhkan untuk menjaga pembangkit dapat bekerja optimal.
Manager PLN Batam Bukti Panggabean, membenarkan informasi pemadam listrik bergilir tersebut. Namun, pemadam ini dilakukan khusus bagi perusahaan saja.
“Saat ini mesin pembangkit listrik kita sudah masuk dalam perawatan, yakin di Tanjung Kasam. Jadi selama masa perawatan pemadam akan dilaksanakan khusus untuk industri,” katanya saat dihubungi via telepon.
Pemadam listrik, kata dia, untuk perusahaan yang memiliki genset sesuai dengan kebutuhan. Selain itu tim PLN Batam juga telah turun ke lapangan.
“Untuk perusahaan yang menggunakan genset makan nanti PLN Batam akan memberikan solusi. Kalau yang tak punya genset kita tetap hidupkan,” pungkasnya.