Pemerintah berencana membangun dua pelabuhan baru di Kota Batam, Kepulauan Riau. Pembangunan dermaga ini ditargetkan rampung sebelum 2024 mendatang.
Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan, saat mengunjungi lokasi bakal dibangunnya Pelabuhan Tanjung Pinggir atau Batam New International Port, Senin (24/1).
“Jadi kita hanya mau di Batam dua pelabuhan di sini (Batam). Satu untuk pelabuhan Roro dan penumpang,” ungkap Luhut.
Ia mengungkapkan, semua pelabuhan National Logistic Ecosystek (NLE) di Batam sudah di mulai pada 2020 awal. Ia pun menyebutkan pemerintah ingin 10 pelabuhan terintegrasi.
“Di Batam ini cuma ada dua pelabuhan. Ini akan kita bikin Green And Smart Ports In Climate,” tambah dia lagi.
Menurutnya pembangunan pelabuhan ini guna mengurai cost atau pengeluaran negara yang dianggap terlalu besar. Jika merujuk ke negara tetangga, kata dia, cost tersebut rata-rata di angka 13 persen.
“Inilah satu cara untuk turunkan biaya cost dari 23 persen ke 17 persen pada tahun 2024 kalau bisa lebih cepat,” kata dia.
Saat ini, lokasi yang akan dibangun Batam New International Port tersebut masih masih berupa hamparan tanah dengan ditumbuhi sejumlah pohon.
Lokasi tersebut strategis, berdekatan dengan gedung-gedung pencakar langit, di mana Singapura pun dapat dilihat jelas dari kejauhan.
“Pembangunan akan memalan luas tanah 94 hektare, ke depan 300 hektare. Ini satu pelabuhan lebih besar dari Tanjung Priok. Nah kita mau ini betul-betul jadi, negara kita harus efisien,” papar dia.
Di tempat yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, turut menyampaikan bahwa skema pembangun pelabuhan ini ditargetkan rampung pada tahun 2024.
“Kalau bisa di bawah lima tahun sudah selesai, ” kata dia.
Dia menyebutkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, bahwa di bidang maritim Indonesia mempunyai banyak lokasi dan titik strategis.
“Nah, tempat ini sesuai dan strategis,” kata dia.
Ia menuturkan, pihaknya dalam posisi ini sebagai regulator di bawah komando Pak Menko bakal mengawal proses pembangunan.
“Kita akan kawal proses ini, kita yakini harus governance tetapi cepat, tidak mesti governance. Kita sudah membuat suatu studi yang betul matang. Nanti BUMD dan swasta lokal silahkan invite investor dari luar,” pungkasnya.