Operasi pasar yang digelar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dari Disperindag kota Batam di wilayah Batu Aji dan Sagulung kurang memikat masyarakat. Pasalnya harga komoditi yang dijual hanya berbeda tipis dengan harga pasar.
Di lokasi operasi pasar di lapangan Parkir Radar Cafe Perum Griya Prima, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batu Aji misalkan, hanya beberapa orang saja yang terlihat datang.
“Harga yang dijual selisih dua ribu dan tiga ribu aja semua. Bagus kita belanja di pasar kaget,” kata Erna warga Batu Aji, Selasa (14/12).
Sementara di depan kawasan ruko ABC, Kecamatan Sagulung terlihat antusias ibu-ibu yang datang ke bazar sembako tersebut. Namun beberapa dari mereka mengaku hanya melihat-lihat saja untuk membandingkan harga.
Baca Juga
“Kita lihat aja, kalau murah baru kita beli, tapi kalau selisih sedikit harga dengan pasar bagus di pasar kaget aja kita beli lagi,” ujar Desi warga lainya.
Kendati begitu mereka berharap untuk ke depan Pemerintah Kota Batam mengadakan operasi pasar yang memang meringankan beban biaya belanjaan masyarakat.
Sementara itu, Plt Camat Sagulung, Muhammad Hafiz Rozie, menyebutkan bahwa operasi TPID digelar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Natal dan Tahun Baru mendatang.
“Inilah salah satu upaya pemerintah untuk membantu meringankan beban masyarakat saat pandemi,” katanya.
“Tadi pembukaan operasi dibuka Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad dan Kadis Perindag,” tambah dia.
Dia mengakui harga yang dijual pada operasi pasar beda selisih sedikit dengan harga pasaran. Namun ia menyebut selama dibuka dari pagi hingga siang hari warga Sagulung dari penjuru tetap memburu.
Dia menjelaskan di lokasi barang yang dijual distributor beras Rp 60.000/5kg, gula pasir Rp 12.500/kg, daging ayam Rp 30.000/kg, bawang putih Rp 12.000/kg, cabai merah Rp 47.000/kg, sayur kangkung Rp 7.000/kg, Mie Instan : Rp 500/bungks, minyak goreng Rp 14.000/liter, susu Rp 7.000/klg serta gas 3 kg Rp 18.000 ribu.
Sementara itu terlihat, Babinsa 20 Sungai Pelunggut Koramil O2/BB Serda Alex menghimbau warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan karena situasi masih pandemi.
“Kita tetap imbau warga untuk tetap patuhi protokol kesehatan. Jika warga yang datang tak mengunakan masker maka kita akan berikan (masker),” kata Serda Alex.
Sebelumnya pemerintah Batam mulai menggelar pasar murah selama lima hari sejak tanggal 13 hingga 18 Desember 2021. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang pokok menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
“Jadi dengan adanya operasi pasar ini dapat meringankan beban masyarakat dengan mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” kata Kepala Disperindag Batam Gustian Riau beberapa waktu lalu.