Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, menyebutkan jika saat ini pemerintah telah melonggarkan penerapan protokol keaehatan COVID-19.
Kebijakan ini pun sebelumnya telah disampaikan langsung oleh presiden Jokowi dalam siaran pers, Selasa (17/5) terkait diperbolehkannya tidak mengenakan masker di ruang terbuka dan ketentuan lainnya.
Meski telah dilonggarkan, kata Menkes Budi, masyarakat tetap diminta untuk waspada dengan lonjakan kasus COVID-19 ke depannya.
“Kita harap jangan sampai terjadi penularan dan lonjakan kembali. Maka, pelan-pelan kita longgarkan sembari mendidik masyarakat menjaga diri masing-masing. Sambil kita lihat sudah seberapa matang kesadaran masyarakat itu,” kata Menkes Budi usai menghadiri pencanangan BIAN 2022 di Tanjungpinang, Rabu (18/5).
Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah tidak akan mengumumkan terkait perubahan pandemi menjadi endemi. Hal ini dikarenakan COVID-19 ini merupakan pandemi global atau sedunia. Oleh karenanya satu negara tidak mengumumkan endemi.
“Tapi persiapan menuju kesana (endemi) sudah ada. Saat ini juga kita sudah menuju kesana,” kata dia.
Baca: Terbaru! Warga Boleh Tidak Kenakan Masker di Ruang Terbuka
Dalam kegiatan itu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menyampaikan kasus COVID-19 di Kepri, di mana saat ini kasus aktif tersisa 5 orang.
Jumlah ini menurutnya menurun, bahkan setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri tidak ada penambahan kasus yang signifikan.
“Ada penambahan tapi hanya satu kasus saja. Orang tua yang juga disertai komorbid,” katanya.
Selain itu, disampaikan capaian vaksinasi di Kepri yang sudah cukup tinggi dan sudah melampaui target nasional. Yakni, sebesar 97,46 persen untuk dosis I dan dosis II sebesar 83,77 persen. Sedangkan, vaksinasi dosis III atau booster sudah mencapai 45 persen.
Ansar pun menyebutkan, capaian ini juga merupakan kerjasama Menkes Budi yang responsif saat Pemprov Kepri membutuhkan ketersediaan vaksin. Karena capaian vaksinasi yang tinggi, hingga akhirnya wisata di Kepri dalam kembali dibuka perlahan.
“Dampak positifnya terhadap pertumbuhan ekonomi di Kepri, di mana pada tahun 2020 terkontraksi minus 3,8 persen tapi di tahun 2021 mengalami perbaikan menjadi surplus sebesar 3,4 persen,” tutupnya.