Sejumlah nelayan meminta pemerintah mengambil langkah serius dengan mengusut tuntas terkait tumpahan minyak atau limbah hitam yang diduga tumpahan oli, di perairan Tanjunguncang, Batu Aji, Batam.
Nelayan mengkhawatirkan kondisi tersebut dapat merusak ekosistem laut.ย karena cukup kental dan tebal serta menyebar luas di laut yang dekat area Pt Paxocean dan Dok Warisan Pertama.
โPemerintah harus menindak tegas pelaku pencemaran lingkungan hidup kita. Kalau perlu, ada investigasi ulang terkait limbah itu,โ ungkap nelayan setempat, Muh Safet, saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) digelar bersama Komisi III DPRD Batam, Jumat (2/12) kemarin.
Safet menuturkan, pihaknya menduga limbah oli tersebut dibuang oleh oknum tak bertanggung jawab tanpa memperhatikan dampak lingkungan.
Baca Juga
โIni jika dibiarkan merusak ekosistem laut dan berdampak mata pencarian kita. Kami minta limbah ini diusut, apakah baru atau lama nanti akan ketahuan,โ imbuh dia.
Dalam RDP di DPRD itu, Kasi Gakkum KSOP Batam, Rahmat, menyebut pihaknya sudah mulai melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan pihak terkait.
โTidak ditemukan bukti yang cukup. Kita juga terus berkolaborasi dengan Bakamla untuk mencari via satelit guna mencari titik koordinat awal terjadinya tumpahan,โ jelasnya.
Ia berharap ada peran aktif masyarakat denhan cara melaporkan ke pihak terkait apabila menemukan bukti kuat terkait dugaan pembuangan limbah.
โSelain melakukan penanggulangan kami juga sedang mencari pelakunya,โ lanjut Rahmat.
RDPU yang dipimpin Ketua Komisi III Djoko Mulyono dan anggota Tumbur Hutasoit serta Arlon Veristo ini akan kembali dilanjutkan.
โKesimpulan belum ada karena semua pihak kita undang sehingga waktu terbatas. Akan ada RDPU ke dua,โ kata Arlon Veristo.
Ia menilai, semua pihak akab dilibatkan untuk mencari oknum yang membuanh limbah minyak hitam tersebut.
โIni yang kita usut sumber pertama kali yang membuang limbah itu,โ tutup Arlon.