Minyak goreng bersubsidi di Kabupaten Karimun mengalami kelangkaan dalam sepekan terakhir. Beberapa ritel pun terlihat hanya menjajakan beberapa jenis minyak non-subsidi di lapak-lapaknya.
Menurut Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan, UKM dan ESDM Karimun, Basori, kelangkaan stok ini disebabkan adanya kendala dalam pengiriman dari beberapa suplyer.
“Ini sedang dalam proses pengiriman dari Medan, provinsi Sumatera Utara,” katanya, Kamis (17/2).
Namun demikian, ia yakin kelangkaan ini akan teratasi pada pekan depan dikarenakan 300 ton minyak goreng subsidi tersebut diprediksi akan tiba dalam waktu itu.
“Kita berharap ini segera teratasi. 300 ton rencananya akan tiba pada tanggal 23 sampai 25 Februari nanti,” jelasnya.
Sementara warga Karimun, Rian, mengungkapkan pemerintah harus mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi permasalahan terhadap kelangkaan minyak goreng ini.
“Minyak goreng salah satu kebutuhan pokok, teruma ibu rumah tangga dan pedagang gorengan. Jika ini
berlangsung lama, maka akan sangat menyulitkan masyarakat,” kata dia.
Apalagi, kata dia, penerapan kebijakan yang dilakukan pemerintah terhadap minyak satu harga baru berjalan selama satu bulan.
“Tentu kondisi seperti ini, seharusnya sudah bisa diantisipasi pemerintah. Tidak serta merta membuat kebijakan, harus dikaji lebih dahulu,” tutupnya.