Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, dr Didi Kusmarjadi, menyebutkan hingga saat ini COVID-19 varian Omicron atau B.1.1.529 belum terdeteksi di Kota Batam.
Namun, ia tetap mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan.
โKuncinya tetap patuhi protokol kesehatan agar tak mudah terpapar virus. Selalu pakai masker dan jaga jarak, cuci tangan,โ ujar Didi kepada kepripedia.
Didi menjelaskan, sejak varian baru itu muncul sebanyak 1.200 sampel telah dilakukan pemeriksaan dengan metode genome sequencing untuk membedakan varian Omicron dan varian lainnya.
Baca Juga
Semua sampel dikirimkan ke laboratorium jejaring pemeriksa COVID-19 seperti Labkesda Jabar, Unpad atau LIPI.
Terakhir, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) mengirimkan sampel ke Jakarta pada 1 Desember 2021.
โYang artinya belum ada hasil genom sequence yang keluar,โ terang dia.
Didi mengungkapkan, model pemeriksaan sampel saat ini telah berubah. Di mana sebelumnya sampel yang positif dengan nilai CT dibawah 30 itu dikirim ke BTKL ke Litbangkes Jakarta.
โNamun karena ada varian baru ini semua sampel positif yang berasal dari luar negeri misalnya PMI atau WNA itu seluruhnya wajib dikirim ke Litbangkes tanpa memperhatikan nilai CT lagi,โ tandasnya.
Varian Omicron Cepat Menular dan Memiliki Gejala Berbeda
Kadinkes Batam, Didi Kusmarjadi mengungkapkan, ada perbedaan gejala antara yang terpapar Omicron dengan Delta dan varian lain COVID-19.
Dari laporan Kemenkes, orang yang terpapar Omicron cenderung tak mengalami hilangnya indra perasa atau penciuman seperti kasus-kasus sebelumnya, tetapi merasakan pegal-pegal dan sakit tenggorokan.
โJadi dibandingkan dengan virus lain seperti Delta lebih cepat menular. Namun varian ini tidak mematikan,โ kata Didi.
Menurutnya varian Omicron ini digolongkan ke dalam kategori variantof concern, karena ia menular lebih cepat ketimbang varian lain jenis lainnya.
โHanya saja varian yang sudah terdeteksi di negara tetangga itu tidak mudah mematikan,โ ungkapnya.
Kasus COVID-19 di Batam Tinggal 2 Orang
Berdasarkan data yang dirilis Satgas COVID-19 di Kota Batam, per 9 Desember 2021 total pasien COVID-19 yang masih menjalani perawatan hanya tersisa 2 orang.
Dua pasien tersebut terletak di Kecamatan Lubuk Baja 1 orang dan Kecamatan Belakang Padang 1 orang. Kedua kecamatan ini saat ini masih berstatus zona kuning. Sedangkan kecamatan lainnya sudah berstatus zona hijau penyebaran COVID-19.
โPenyebaran di Batam kian hari menunjukkan zona hijau,โ ujar Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, belum lama ini.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan agar tak mudah terpapar virus corona. Agar semua wilayah di Batam menuju zona hijau dan tidak kembali menjadi zona kuning.
โIni dampak virus ini sangat kita rasakan yang terimbas ke APBD kita. Nah, sekarang Batam sudah PPKM level 1, kita tetap harus pertahankan bersama,โ tutup dia.