Puluhan nelayan melakukan aksi unjuk rasa di halaman Kantor DPRD Bintan, Senin (22/8). Para nelayan tersebut memprotes maraknya aktivitas kapal mini trawl yang beroperasi di kawasan perairan Bintan.Â
Koordinator aksi unjuk rasa, Yadi, menyampaikan aktivitas kapal mini trawl yang marak Beroprasi di kawasan Perairan Bintan sangat merugikan nelayan tempatan. Karena, ketikan berativitas menjaring akan menyapu bersih ikan hingga ke dasar laut.Â
Hal itu berdampak pada alat bubu yang digunakan nelayan menjadi rusak.
“Kami ini menangkap ikan dengan alat seadanya yaitu bubu. Namun bubu yang kami pasang mereka rusakkan dengan trawl. Jadi kami rugi besar karena pulang tak bawa ikan dan bubunya rusak,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Yadi, akibat aktivitas kapal mini trawl ini hasil tangkapan nelayan juga berkurang.
“Jika dilihat dari bentuk kapal trawl dengan kapasitas kecil itu bukan dari luar tapi dari lokal. Apakah diperbolehkan, ini yang ingin kita tanyakan ke dewan sebagai lembaga yang menampung aspirasi masyarakat,” ujarnya.
Oleh karena itu, para nelayan meminta aparat keamanan memperketat pengawasan. Sehingga, kapal trawl tidak leluasa menjarah ikan di perairan tempat nelayan tempatan mencari ikan. Yaitu Perairan Marapas, Numbing, Mantang dan lainnya.
Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD Bintan, Fiven Sumanti, meminta para nelayan tetap tenang dalam menyampaikan aspirasinya. Ia juga mengajak para nelayan untuk beraudensi dengan Komisi II yang membidangi masalah ini.
“Tapi saya minta tidak semuanya masuk hanya perwakilan saja. Maksimal hanya 30 orang saja,” katanya.