Aparat terkait diminta untuk intensif melakukan pengawasan terhadap masuknya barang-barang logistik melalui jasa ekspedisi di wilayah Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.
Hal ini disampaikan salah satu tokoh masyarakat Karimun, Amirullah. Menurutnya, kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan tidak resmi berpeluang dimanfaatkan pihak tertentu untuk menyelundupkan barang-barang dilarang.
โAparat memang harus ekstra mengawasi jalur-jalur pelabuhan tikus itu. Tapi sepertinya ekspedisi ini sulit juga mau ditertibkan, ya aparatnya lah harus lebih intens,โ kata Amirullah, Jumat (2/2).
Ia juga menyinggung salah satu jasa kapal ekspedisi di kawasan Kam Kong, Meral, yang berada tidak jauh dari komplek Bea Cukai.
Baca Juga
โIni kan kita lihat sudah terang-terangan begitu, apakah menaikkan dan menurunkan barang seperti di Kam Kong itu. Makanya aparat lah yang harus lebih gencar mengawasi, karena kapal yang masuk juga bergantian sandar,โ kata dia.
Menurut informasi diperoleh, di kawasan itu terdapat tiga hingga empat kapal yang rutin melakukan bongkar muat barang paket ekspedisi.
Umumnya, barang muatan di atas kapal itu dibawa dari wilayah Tanjung Riau, Batam hingga masuk ke wilayah Karimun.
Hal ini yang kemudian dikhawatirkan berpotensi menjadi jalur masuknya barang-barang tidak resmi seperti rokok, miras, dan barang dilarang lainnya ke Karimun.
Apalagi aktivitas ini dilakukan secara terang-terangan. Bahkan, terkesan tidak mengkhawatirkan adanya pemeriksaan dari aparat terkait yang berwenang.