Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bintan telah menangani 193 kasus bencana alam sepanjang 2022.
Mulai dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kebakaran gedung atau bangunan, angin puting beliung, banjir, tanah longsor, rumah ketimpa pohon, dan gelombang pasang.
Kepala BPBD Bintan, Ramlah, mengatakan kasus bencana yang mendominasi sepanjang 2022 yakni, karhutla sebanyak 127 kasus lalu disusul kasus angin puting beliung yang menyebabkan atap rumah rusak akibat dibawa angin dan tertimpa pohon sebanyak 46 kasus.
“Selanjutnya kebakaran bangunan ada 15 kasus, banjir dan tanah longsor 3 kasus dan gelombang pasang air laut 2 kasus,” katanya, Rabu (11/1).
Baca Juga
Selama 1 tahun belakangan tersebut, ia melanjutkan, bencana paling banyak terjadi pada Juli 2022.
Sedikitnya ada 51 kasus karhutla dan angin puting beliung yang telah ditangani. Kedua jenis bencana alam itu terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Bintan.
“Di Juli itu ada 51 kejadian. Banyaknya kasus bencana diduga kuat karena masih berada dalam cuaca yang tidak stabil,” jelasnya.
Penanganan bencana dilakukan melalui dua bidang di dinasnya. Untuk Bidang Kedaruratan dan Logistik telah mendapatkan adanya 44 korban bencana selama setahun itu.
Mereka telah mendistribusikan bantuan logistik kepada para korban bencana. Tentunya bantuan-bantuan yang didapatkan oleh korban berbeda tergantung dari tingkat kerusakan ataupun kerugian yang dialami
“Logistik yang kita distribusikan yaitu paket sembako, familly kid, paket kebersihan, paket alat dapur, perlengkapan bayi, makanan tambahan gizi, selimut, paket sandang dan lainnya,” ujarnya.
Sementara yang ditangani melalui Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi telah melakukan perhitungan perkiraan nilai kerusakan dan kerugian pasca bencana.
Selama 2022 didapati hasil perhitungan kerugian akibat kebakaran/banjir/angin puting beliung di sektor pemukiman selama telah terealisasi anggaran Dana Bantuan Sosial Tidak terencana (BTR) 2022 sebesar Rp.54.329.500.
“Dana itu diperuntukkan 30 orang. Mereka-mereka lah yang mengajuakan proposal bantuan,” sebutnya.
Dia berharap agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami potensi bencana yang ada di Bintan. Tentunya dengan berkaca dan evaluasi pada kejadian bencana di tahun sebelumnya.
Atas nama BPBD Bintan dia juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama kepada semua pihak selama 2022. Baik dari segi sumber daya manusia, logistik, dan. dukungan lainnya. Ini semua menjadi ikhtiar bersama dalam mewujudkan Bintan sebagai Wilayah Tangguh Bencana.
“”Saya berpesan bagi masyarakat untuk kenali ancamannya dan kurangi risikonya,” ucapnya.