COVID-19 Meningkat, Sekolah di Tanjungpinang Kembali Daring

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tanjungpinang menutup sementara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan kembali memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring akibat meningkatnya COVID-19.

Hal ini dituangkan dalam surat edaran No 420/0898/5.3.01/2022 yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Endang Susilawati tertanggal 10 Februari 2022.

ADVERTISEMENT

Dalam edaran tersebut dijelaskan bahwa kebijakan ini berlaku mulai hari ini, Jumat (11/2) dan akan kembali dievaluasi sesuai kondisi pandemi COVID-19.

Disebutkan pula, kebijakan ini merupakan tindaklanjut dari hasil keputusan bersama Forkopimda Kota Tanjungpinang yang digelar Kamis (10/2) kemarin. Di mana diantara alasannya ialah juga untuk mewaspadai penyebaran varian Omicron yang kini mulai meluas di Kepri.

Selain itu, keputusan kembali memberlakukan pembelajaran secara jarak jauh atau daring ini juga merujuk pada Keputusan Bersama Mendikbud Ristek, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri yang disahkan 21 Desember 2021 lalu.

Didalam edaran itu pula disebutkan beberapa poin penting di antaranya pembelajaran jarak jauh masih sama seperti sebelumnya dengan memanfaatkan teknologi informasi yang tersedia dan memastikan peserta didik menerima pembelajaran dengan baik dan terukur.

Setiap sekolah juga diwajibkan mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan ketat.

Sebelumnya, Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, usai Rakor di aula Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Kantor Wali Kota Tanjungpinang, menerangkan bahwa kasus aktif COVID-19 di ibu kota provinsi Kepri itu terus meningkat. Menurutnya, kasus ini didominasi oleh perjalanan dari luar daerah.

“Ini artinya kondisi dan keadaan yang harus kita pahami bersama bahwa kita harus waspada, tingkatkan protokol kesehatan,” ujar Rahma dalam keterangan yang dirilis di situs resmi Pemkot Tanjungpinang.

ADVERTISEMENT

Rahma juga menjelaskan keputusan memberlakukan pembelajaran jarak jauh bagi pelajar TK hingga SMP ini mengantisipasi lonjakan COVID-19. Terlebih setelah ada pelajar yang terpapar COVID-19.

“Karena kondisi ini, dari hasil rapat bersama kita tutup sementara untuk pembelajaran tatap muka sampai akhir Februari, setelah itu kita evaluasi lagi,” pungkasnya.


Penulis: | Editor: Redaksi


Share This Article

TERBARU

What's New