Debat Kedua Pilkada Karimun: Bakti – Raja Adu Strategi Atasi Pengangguran

Tensi debat kedua Pilkada Karimun 2024 cukup meningkat saat pasangan calon Bupati Karimun Nomor 3, Bakti Lubis, memberikan pertanyaan kepada calon Bupati Karimun nomor urut 2, M Firmansyah.

Dalam pertanyaannya, Bakti Lubis, mengkonfirmasi konsep dan strategi apa yang akan dilakukan pasangan calon nomor urut 2 dalam mengatasi pengangguran di Kabupaten Karimun.

ADVERTISEMENT

“Kami tidak melihat secara terukur gambaran potensi lapangan pekerjaan yang menjadi konsen paslon nomor urut 2. Kami ingin bertanya seperti apa konsep paslon nomor urut 2 mengatasi pengangguran yang ada di Kabupaten Karimun?,” tanya Bakti Lubis.

Menjawab hal itu, calon Bupati nomor urut 2, Firmansyah membalas dengan ungkapan kontradiktif. “Adinda Lubis ini tidak baca visi misi kami secara rinci, padahal di situ sudah dijelaskan, bahwa kami memang tidak mau berjanji akan menciptakan 5.000 lapangan kerja,” katanya.

“Tapi kami harus bisa mengidentifikasi bagaimana akar masalah pengangguran ini. Jika dipercaya kita jangan beri janji-janji, beri PHP. Tapi harus tau bagaimana menyelesaikan masalah,” tambah dia.

Firmansyah menilai jika akar dalam mengatasi masalah pengangguran di Karimun dapat dilakukan dengan cara memberikan skill kepada para pemuda – pemuda.

“Kalau sudah diberi skill artinya mereka akan bisa melaksanakan, memasuki sektor kerja yang akan kita buka, yang akan kita tarik investasinya. Karena invetasi menarik pekerja secara massal,” terangnya.

Merespons jawaban itu, Bakti Lubis, justru menyebut itu tidak sepenuhnya menjadi solusi dalam mengatasi masalah pengangguran sesuai dengan kondisi yang ada hari ini.

“Jawabannya jujur baru di hilirnya saja, yakni penguatan SDM saja. Namun yang pasti kami belum melihat gambaran kongkritnya penyediaan lapangan pekerjaan,” ucap Politisi Hanura itu.

ADVERTISEMENT

Ia mengungkapkan, dirinya bersama Raja Bakhtiar bahkan telah memiliki program membangun kawasan industri sebagai langkah tepat dalam mengatasi pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan yang luas.

“Kami bersyukur paslon 3 memiliki program unggulan membangun kawasan industri. Sebab, kami yakini itu lah satu-satunya instrumen perekonomiannya akan membawa kemajuan di Karimun,” terangnya.

“Maka dari itu kami masih ingin mendengar sekali lagi seperti apa langkah konkrit penyediaan lapangan pekerjaan ini, bukan skill-nya,” tambahnya.

ADVERTISEMENT

Firmansyah lantas menjawab hal itu dengan melihat secara historis, bahwa tanpa adanya skill maka para pekerja lokal akan kalah dengan pekerja dari luar daerah.

“Kita tidak boleh lengah lagi, maka itu akar masalahnya di mana? Akar masalahnya pemuda – pemuda yang rata – rata tamat SMA. Tamat SMA bukan untuk bekerja, tapi melanjutkan kuliah,” jelasnya.

“Tapi karena keluarganya tidak mampu, itu yang akan kita jadikan pemuda skill, untuk mengisi itu,” tutupnya.

ADVERTISEMENT

Penulis: | Editor: Redaksi


Share This Article

TERBARU

What's New

POPULER

What's Hot