Investasi PLTS di Kawasan FTZ Tanjungpinang Ditarget Serap Ribuan Tenaga Kerja

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau saat ini mengaku tengah berupaya mendorong percepatan investasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) kapasitas besar yang rencana dilaksanakan di wilayah FTZ Tanjungpinang.

Hal ini pun seperti yang diungkapkan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, saat rapat terkait investasi PLTS, Senin (20/11).

ADVERTISEMENT

Ansar menyebutkan jika Presiden Jokowi sudah mengumumkan peralihan dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan. Berbeka; hal tersebut beberapa daerah juga sudah mulai menjajaki sejumlah investasi pembangunan PLTS.

โ€œUntuk itu saya minta seluruh pihak terkait bekerja secara simultan, seperti BPN agar dapat membantu mengurus masalah lahan agar lahan dapat dimanfaatkan secara maksimal, Disnaker Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan untuk penyediaan tenaga kerja, dan persoalan perizinan akan kita fasilitasi,โ€ ungkapnya dalam keterangan yang diterima kepripedia, Selasa (21/12).

Mengenai lahan, Gubernur Ansar juga menyebutkan jika dengan luas 200 hektare pasti akan ada kendala untuk lahan yang masih dimanfaatkan masyarakat. Untuk itu Gubernur Kepri itu minta permasalahan tersebut bisa diselesaikan terlebih dahulu.ย Sehingga, investasi tersebut dapat segera dilaksanakan di awal 2022 sebagai perwujudan pemulihan ekonomi dengan terserapnya tenaga kerja lokal.

โ€œKemudian untuk masalah perizinan, supaya tidak ribet, klasifikasikan semua izin yang diperlukan, kemudian lakukan secara simultan,โ€ kata Gubernur.

Sementara itu, perwakilan PT. Pasir Panjang Nusantara, Imam Sugiarto, memaparkan secara garis besar mengenai teknologi yang digunakan dalam investasi ini. Ia menuturkan bahwa PT. Eco Solar Energy merupakan perusahaan PMA dari Korea Selatan dan saat ini sudah memiliki solusi di bidang energi baru dan terbarukan.

โ€œProyek PLTS yang sudah dikerjakan antara lain di Korea Selatan di 3 lokasi masing-masing dengan kapasitas 93, 100 dan 100 Mw. Kemudian untuk di Kepri, setelah melakukan survei di beberapa titik lokasi, sudah ditentukan di Kota Tanjungpinang tepatnya di FTZ Dompakโ€ ujar Imam.

Imam menambahkan bahwa investasi PLTS yang akan dibangun akan menggunakan teknologi Energy Storage System (ESS) dimana dengan teknologi ini PLTS tidak lagi mengandalkan gardu induk.

ADVERTISEMENT

Kemudian dari segi penyerapan tenaga kerja, Imam menyampaikan bahwa pihaknya maupun PT. Eco Solar Energy selalu mengambil tenaga kerja lokal ataupun perusahaan lokal.

โ€œDimana pada PLTS ini akan diperlukan sekitar 1.000 sampai 1.500 tenaga kerja dimana akan menyerap tenaga kerja lokal sebesar 95 persen, dan 5 persennya dari kami. Nanti akan kita serahkan list data tenaga yang dibutuhkan, serta akan diberikan pelatihan terlebih dahulu sebelum comissioningโ€ ungkap Imam.

Menurut Imam, dari lahan seluas 200 Ha itu nantinya akan dapat menampung 100 Mw untuk panel dan ditambah dengan ESS sebesar 600 Mw sehingga kapasitas total dapat menghasilkan 800 Mw.

ADVERTISEMENT

โ€œRencana peruntukan selain untuk PLN, bisa untuk FTZ sendiri. Juga sudah ada rencana ekspor ke Singapura dalam bentuk kontainer litium bateraiโ€ pungkas Imam.

Untuk diketahui, investasi PLTS kapasitas besar tersebut setidaknya melibatkan 3 perusahaan yaitu PT. Pasir Panjang Nusantara yang merupakan perusahaan swasta nasional Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebagai mitra lokal, main contractor, dan konsultas perizinan, kemudian PT. Eco Solar Energi yang merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) sebagai fasilitator teknologi, Independent Power Producer, serta PT. Kemayan Bintan yang merupakan perusahaan swasta PMDN selaku pemilik lahan.


Penulis: | Editor: Redaksi


Share This Article

TERBARU

What's New