Rencana PT Pelindo menaikkan tarif pas masuk Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang hingga 50 persen menuai polemik.
Bahkan, kebijakan tersebut banyak menerima tanggapan negatif dari masyarakat. Para calon penumpang yang sempat ditanyakan mengenai rencana kenaikan pas masuk tersebut pun mengemukakan pendapat tidak setuju.
Salah satunya Ria (66). Ia sangat menolak keras dengan adanya rencana kenaikan tarif pas tersebut. Sebab, sangat memberatkan masyarakat dengan biayanya yang terlampau mahal.
“Jika naik sesuaikan juga dengan fasilitas. Ini menyusahkan masyarakat,” ujarnya saat ditemui di Pelabuhan SBP, Rabu (19/7).
Baca: DPRD Tanjungpinang Ternyata Setujui Rencana Kenaikan Pas Pelabuhan SBP
Menurutnya, fasilitas Pelabuhan SBP untuk calon penumpang maupun pengunjung sangat kurang memadai. Seperti jalan masuk parkir Pelabuhan yang berlobang, hingga kurangnya mesin pendingin (AC) di ruang tunggu penumpang.
“Jalan kok lobang-lobang. Masuk ke parkiran juga sempit. Fasilitas kurang, jadi minta instansi untuk membenahi,” ungkapnya.
Selain itu, kata Ria harga pas Rp. 10 ribu sudah cukup mahal. Sebab, masyarakat yang hanya mengantar ke ruang tunggu Pelabuhan harus mengeluarkan uang.
“Yang mau ngantar dibebani juga, tidak boleh masuk kalau bayar. Harus banyak keluar uang lagi,” ungkapnya.
Sementara calon penumpang lainnya, Bella menyampaikan jika fasilitas tidak diperbaiki, PT Pelindo tidak perlu menaikan tarif tiket masuk pelabuhan.
“Kurang setuju, kalau perbaikan sarana prasarana tidak terlaksanakan untuk apa dinaikan. Rp. 10 ribu juga sudah cukup,” pungkasnya.