Pengendalian laju inflasi dilakukan Bank Indonesia (BI) perwakilan provinsi Kepri dengan mendorong langkah dan program peningkatan produksi pangan di Kabupaten Karimun.
Program itu dilakukan dengan memberikan dukungan 1.000 bibit cabai kepada para petani di Kelurahan Harjosari, Kabupaten Karimun, Selasa (20/9).
Pemberian bantuan bibit ini termasuk dalam program BI yakni Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
โBantuan ini sejalan dengan program peningkatan produksi pangan. Total ada 1.000 bibit cabai yang kita serahkan kepada petani wanita di Karimun,โ ujar Kepala Perwakilan BI Kepri, Musni Hardi Kusuma Atmaja.
Baca Juga
Gerakan pengendalian inflasi ini, kata Musni, telah bergulir sejak Agustus 2022 lalu. Dengan harapan masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam berbagai jenis bahan pangan.
โKami melakukan upaya urban farming dan penanaman dari pemanfaatan perkarangan rumah warga yang dibantu dari anggota penggerak dari kelompok PKK dan KTW,โ jelasnya.
Sementara Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengatakan jika pengendalian inflasi melalui penguatan dan peningkatan produksi pangan ini dilakukan di seluruh Kabupaten dan Kota di provinsi Kepri.
โIni untuk memperkuat kesediaan cabai. BI selalu sukses memberikan edukasi kepada masyarakat kita di wilayah Kepri,โ kata Ansar.
Dijelaskan Ansar, kebutuhan akan komoditi cabai di Kepri dalam sebulan mencapai 750 ton dari 450 ton yang tersedia.
โKita sangat berharap minus 300 ton kebutuhan cabai untuk Kepri, ke depannya dapat kita kembangkan melalui sentral cabai di Kundur,โ terangnya.
โNanti akan dipersiapkan dengan rencana kebutuhan, tujuannya supaya ada musim tanam yang di atur dan lembaga yang bisa menjamin di masa paceklik dan masa panen,โ tambanya.