Komunikasi adalah hubungan kontak antara satu individu dengan individu yang lainnya maupun antara kelompok. Komunikasi selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam segala aspek kepentingan manusia.
Manusia yang ditakdirkan sebagai makhluk sosial tidak akan lepas dari kehidupan manusia yang lainnya karena mereka akan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya untuk bisa bertahan dalam kehidupan. Setiap saat manusia berpikir, bertindak dan belajar dengan menggunakan komunikasi.
Kegiatan komunikasi dapat dilakukan dalam berbagai macam, antara lain komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok maupun komunikasi massa.
Contohnya proses dalam komunikasi yang di bangun dalam keluarga yang harmonis, maka secara langsung maupun tidak langsung anggota keluarga lainnya terutama anak akan mengamati dan akan meniru proses komunikasi tersebut.
Baca Juga
Menjaga komunikasi yang baik dalam suatu keluarga adalah cara yang paling utama untuk menghindari masalah yang akan timbul disebabkan kesalah pahaman antar anggota keluarga. Proses komunikasi yang telah diajarkan dalam keluarga akan berdampak pada komunikasi individu dalam lingkungan sosialnya.
Selain itu komunikasi dapat digunakan setiap individu untuk mengekspresikan dirinya, bertukar atau menyatakan pendapat dengan individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi merupakan dasar seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain, karena tanpa komunikasi maka hubungan sosial juga tidak akan terjadi.
Komunikasi antar pribadi merupakan proses yang unik, artinya tidak seperti kegiatan yang lainnya. Karena dalam komunikasi antar pribadi dituntut adanya tindakan saling memberi dan saling menerima diantara pribadi yang terlibat dalam komunikasi. Tingkatan komunikasi interpersonal dapat dijumpai dalam dalam kehidupan keluarga, kelompok atau organisasi maupun kehidupan antara dua orang.
Komunikasi interpersonal juga dapat terjadi kapan dan dimana saja, begitu juga dalam lingkup sekolah. Dengan melakukan komunikasi satu sama lain, siswa dapat melangsungkan hidupnya dengan baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Di lingkungan sekolah siswa dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan baik dengan semua warga dalam lingkungan sekolah, antara lain teman sebaya, guru, staf-staf dan personil sekolah lainnya. Siswa yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik akan mudah bersosialisasi dan lebih bersikap terbuka dengan lingkungan dimana ia berada.
Hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan dengan Guru Bimbingan dan konseling, wali kelas dan guru mata pelajaran di SMA Negeri 1 Gunungputri mengenai siswa kelas XI MIPA , ditemukan siswa mengalami ketegangan ketika melakukan relasi komunikasi dengan teman sebaya atau dengan para guru. Hal ini disebabkan karena siswa cemas untuk memulai berkomunikasi dengan teman atau guru . Siswa enggan menyampaikan masalah pribadi sosial.
Kesulitan yang dialami siswa khususnya pada masalah kurang terampil melakukan komunikasi interpersonal dengan sesama siswa dan orang dewasa di lingkungan sekolah. Kesulitan yang dikemukakan yaitu Siswa kurang memiliki keterbukaan dan rasa empati dengan teman, tidak berani mengemukakan pendapat di depan kelas, malu, ragu-ragu karena cemas melakukan kesalahan, merasa rendah diri dan kurang dapat bergaul dengan teman.
Berdasarkan studi hasil wawancara dengan siswa kelas XI MIPA pada kenyataannya tidak semua siswa dapat berkomunikasi interpersonal dengan baik masih ada siswa yang menutup diri, kurang percaya diri, Siswa merasa kurang mau bergaul dengan teman sebayanya, Siswa kurang memiliki keterbukaan dan rasa empati dengan teman. Pada fenomena di lapangan, rendahnya komunikasi interpersonal ditemukan oleh peneliti di SMAN 1 Gunungputri pada siswa XI MIPA.
Dalam upaya membantu siswa untuk memahami komunikasi interpersonal yang baik maka perlu adanya pemberian layanan bimbingan klasikal mengenai komunikasi interpersonal Sehingga siswa dapat memahami dirinya sendiri dan memahami bagaimana cara untuk bersikap dalam berkomunikasi dengan teman sebaya maupun dengan orang lain.
Pelaksanaan layanan bimbingan klasikal yang diberikan kepada siswa bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi interpersonal sehingga siswa tidak mengalami hambatan berkomunikasi dalam kehidupan sehari hari, terutama dalam lingkup sekolah.
Upaya bantuan yang dapat diberikan dalam bimbingan dan konseling karir di sekolah yang sesuai dengan fenomena ini yaitu bimbingan klasikal. Layanan bimbingan klasikal dipilih karena berdasarkan hasil studi pendahuluan di sekolah yang dipilih terdapat banyak siswa yang mengalami kendala dalam komunikasi interpersonal.
Layanan ini dianggap cocok dalam membantu menyelesaikan masalah ini. Serta dalam memberikan bantuan tidak memakan waktu yang lama dan dapat menjangkau semua siswa yang mengalami masalah ini.
Melalui bimbingan klasikal siswa dapat (1) membuat rencana studi lanjut; (2) mengembangkan seluruh potensi seoptimal mungkin; (3) membuat penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan lingkungan masyarakat; dan (4) menyelesaikan kesulitan yang dihadapi secara mandiri (Nurihsan, 2014).
Bimbingan klasikal merupakan bagian yang memiliki pengaruh besar dalam layanan Bimbingan dan Konseling, serta merupakan layanan yang efisien, terutama dalam menangani masalah rasio jumlah konseli dan konselor.
Adapun tujuan dan manfaat layanan bimbingan klasikal yaitu untuk merencanakan kegiatan penyelesaian studi, membimbing perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang akan datang, mengembangkan potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik secara optimal, membantu siswa menyesuaikan diri dengan lingkungannya, serta membantu siswa menyelesaikan permasalahnnya dalam belajar untuk mencapai kesuksesan dalam mencapai tujuan belajar (Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2014:33).
Sehingga diharapkan melalui bimbingan klasikal, siswa dapat mengembangkan keterampilan yang dimilikinya. Karena bimbingan klasikal dalam masalah ini diharapkan selain dapat mengembangkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi interpersonal , secara tidak langsung juga membantu menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi siswa dalam berkomuniksi . Maka perlu adanya sedikit tambahan desain yang berbeda.
Pembimbing (konselor sekolah) dalam menyelesaikan masalah tersebut adalah melalui layanan bimbingan klasikal. Pelayanan bimbingan klasikal merupakan pelayananan bimbingan yang bersifat prefentif. Hal ini agar mencegah terjadinya masalah yang berkaitan dengan perkembangan siswa. Pemberian bimbingan klasikal ini ditujukan untuk memberikan pelayanan dasar terhadap peserta didik agar dapat mencapai perkembangan yang optimal. Berkenaan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa, maka perlu adanya pendekatan-pendekatan melalui pelaksanaan bimbingan dan konseling.
Disini, guru BK memiliki perananan yang sangat penting karena guru BK merupakan sumber yang sangat menguasai informasi tentang keadaan siswa atau peserta didik.
Didalam melakukan bimbingan dan konseling, kerja sama guru BK dengan personel lain di sekolah seperti wali kelas dan guru mata pelajaran merupakan suatu syarat yang tidak boleh ditinggalkan. Kerja sama ini akan menjamin tersusunnya program bimbingan dan konseling yang komprehensif, memenuhi sasaran, serta realistik. Dengan adanya permasalahan bekomunikasi interpesonal akan di lakukan bimbingan klasikal.
Dalam melakukan bimbingan klasikal guru BK diharapkan melakukannya dengan metode yang menarik dan inovatif supaya siswa merasa antusias dan tidak jenuh.
Guna menjawab kebutuhan pemerataan pelayanan bimbingan dan konseling, salah satu altrnatif pemecahan dilakukan melalui teknik problem based learning Pilihan solusi lain untuk menanggulangi dampak dari pembelajaran komunikasi Interpersonal adalah menerapkan teknik PBL melalui media sosial berbasis video seperti media sosial yang digunakan FB , WA ,IG dll. Guru dapat menerapkan beberapa prinsip untuk mengajar bercerita dalam mengajar komunikasi interpersonal untuk memberi peserta didik kesempatan berkomunikasi interpersonal.