Pendemi COVID-19 membuat segala lini terhambat. Meski pembelajaran tatap muka mulai diperbolehkan dan kelas telah diisi siswa secara penuh, namun sejumlah sekolah masih meniadakan kegiatan ekstrakurikuler.
Seperti di SMPN 50 Sagulung, Batam. Kegiatan ekstrakurikuler yang belum dilaksanakan seperti, pramuka, PMR pencak silat, hadroh, olahraga, serta koperasi sekolah.
Terkait itu, wali murid pun mengaku pihak sekolah sejauh ini belum menyampaikan keterangan peniaadaan kegiatan tambahan ini.
“Kita berharap beberapa kegiatan dapat diterapkan. Karena seumuran anak SMP sangat mudah terpengaruh dengan lingkungan,” pesan salah satu wali murid pada awak media, Jumat (14/1).
Meski tidak semua kegiatan belajar tambah itu dilakukan di sekolah. Namun menurutnya, setidaknya dan minimal ada tambahan pelajaran keagamaan.
“Jadi selain belajar anak kita juga mendapatkan bimbingan dari guru,” tambahnya.
Di temui terpisah, Kepala Sekolah SMPN 50, Liendriani, menjelaskan kegiatan tambahan ini ditiadakan karena untuk meminimalisir penyebaran COVID-19.
“Selama ini tidak ada masalah dan protes, kegiatan ini ditiadakan sejak pandemi merebak. Jadi sebelum pandemi kegiatan dilakukan,” jelas para guru pada kepripedia.
Selain itu, Liendriani juga menjelaskan peniadaan jam ekstrakulikuler ini juga merujuk surat edaran dari Pemerintah Kota Batam. Saat ini belum ada arahan lebih lanjut dari pimpinan.
“Kita kan memiliki atasan, tidak mungkin kita bertindak sendiri,” kata Liendriani.
Menurutnya proses PTM 100 persen dibuka sejak beberapa waktu lalu. Hal itu karena situasi pandemi mulai melandai di Batam.
“Masih melihat situasi COVID-19 Mungkin kalau pandemi terus berangsur dan jika sudah kosong, kegiatan akan kita laksanakan. Kami rasa bukan sekolah kami aja ya sudah semua seperti itu,” tutup dia.