Anggota DPRD Batam, Arlon Veristo, menilai pajak parkir di Rumija atau ruang milik yang dipungut selama ini masih kurang maksimal.
Menurutnya hal ini dikarenakan sistem penyetoran parkir jalan umum tersebut masih belum optimal.
“Jadi ada kehilangan atau potential loss hingga 75 persen. Ini yang kita akan benahi agar merubah sistem dan semua masuk ke kas daerah,” ungkap Arlon, Kamis (27/1).
Politikus Nasdem itu menekankan bahwa saat ini yang naik hanya tarif parkir di setiap Mal-Mal hingga swalayan. Namun tidak di jalan umum.
“Kita sedang menggodok Ranperda tempat parkir khusus,” kata dia.
Sementara ini lokasi parkir jalanan menurutnya masih diborong oleh raja-raja kecil. Namun sistem setoran kurang maksimal. Meski demikian Arlon tak merinci siapa yang ia maksud raja -raja kecil tersebut.
“Inilah yang loss di sana dan akan kita benahi,” sambungnya.
Ia mencontohkan, di salah satu titik dilakukan sistem borong. Sedikit atau banyaknya kendaraan yang parkir tetap berlaku sistem setoran borong.
“Misal satu titik 70, jadi ukuran ini yang kurang tahu sehingga ke depan akan dilakukan metode barcode yang otomatis masuk ke kas daerah,” bebernya.
Sekretaris Komisi III itu menambahkan untuk target retribusi pelayanan parkir tepi jalan umum tahun 2022 ditetapkan sebesar Rp 40 miliar, naik sekitar 8 kali dari target dalam APBD Perubahan tahun 2021 yang hanya sebesar Rp 5.250.000.000.