Badan Pengusahaan (BP) Batam memastikan kegiatan ekonomi di Batam tetap berjalan lancar di tengah dinamika global saat ini.
Hal tersebut disampaikan Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi Sudirman Saad usai melakukan kunjungan kerja kepada sejumlah perusahaan di Batam, Rabu, (9/11).
“Untuk mengantisipasi perubahan atau krisis ekonomi yang kemungkinan terjadi, BP Batam perlu mendeteksi secara dini persoalan-persoalan yang dihadapi oleh para perusahaan yang beroperasi di Batam,” kata Sudirman.
Menurut Sudirman, hal itu sebagai bentuk perhatian dari pemerintah dalam mengawal investasi yang masuk. Perusahaan sangat menyambut baik upaya yang di jalankan oleh BP Batam.
Disampaikan juga, upaya ini sebagai tindak lanjut pihaknya dimana akhir oktober lalu telah memberikan penghargaan kepada sejumlah perusahaan yang memiliki kontribusi terhadap peningkatan ekonomi dan menjaga stabilitas ekonomi di Batam.
“Mereka sangat mengapresiasi dan menghargai dukungan serta kerja sama dengan BP Batam,” ujar Sudirman.
Upaya BP Batam lainnya agar Batam tetap berdaya saing yakni mengawal perluasan usaha agar berjalan sesuai koridor yang telah direncanakan.
Baru-baru ini perusahaan asal Jerman yang bergerak di bidang semikonduktor kembali mengukuhkan komitmen untuk peningkatan investasi di Batam atau ekspansi usaha. perusahaan tersebut merancang sejumlah site plan, dengan total investasi infrastruktur 85 Juta EUR (IDR Rp. 1,26 Triliun).
“Sesuai instruksi bapak Kepala BP Batam Muhammad Rudi, tugas kami adalah mengawal dan memastikan investasi ini berada pada koridor yang direncanakan. Saat investasi ini jalan, maka lapangan kerja terbuka,” sebutnya.
“Kami tentu sangat bersyukur dengan ekpansi ini, hal ini menunjukkan ada kepercayaan yang baik dunia investasi kepada Batam,” sambungnya lagi.
Dengan ekspansi yang dilakukan, ia berharap dapat menjadi dorongan positif bagi peningkatan angka investasi di Batam, sejalan dengan upaya BP Batam yang tengah menggesa infrastruktur Batam baik dari sisi darat, laut dan perhubungan udara.
Senada Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan langkah BP Batam tersebut selain ingin membangun komunikasi intens dengan perusahaan juga untuk menjamin terbukanya lapangan kerja di Batam.
Diketahui, Batam masih menjadi magnet bagi pencari kerja dari seluruh daerah di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja Batam, jumlah pencari kerja saat ini mencapai 22 ribu orang di Batam.
“Sudah seharusnya persoalan tenaga kerja ini menjadi tanggung jawab yang harus di atasi bersama,” kata Ariastuty, Minggu, (13/11).
Oleh karena itu, Ariastuty sempat menyayangkan kepada oknum wakil rakyat yang menyambangi kantornya tempo hari dinilai kurang bijak menyikapi persoalan tenaga kerja di Batam.
“Seharusnya seorang wakil rakyat menawarkan dan mencari solusi untuk kepentingan masyarakat, bukan create pernyataan kontroversi di media,” ucap Ariastuty.
Ariastuty kembali menekankan BP Batam sebagai perpanjangan tangan pemerintah selama ini selalu berupaya memberikan pelayanan dan kemudahan khususnya bagi perusahaan dan pelaku usaha untuk menanamkan modal dan perluasan usahanya di Batam.
“Tugas utama BP Batam adalah untuk menarik investasi dan bagaimana memberikan kemudahan perizinan usaha bagi perusahaan yang berinvestasi,” pungkas Ariastuty.
Sebelumnya Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis realisasi investasi di Batam Penanaman Modal Asing (PMA) dan (Penanaman Modal Dalam Negeri) PMDN di Batam sepanjang Januari-Juni 2022 atau semester I tahun 2022 mencapai Rp 6,175 triliun dengan 1.529 proyek.
Secara komulatif realisasi investasi Semester I PMA di Batam sebesar 82,86 persen yang mencapai Rp 5,116 triliun dengan 696 proyek.
Sementara, angka realisasi investasi semester I PMA di Kepri sebesar 6,462 triliun. Praktis, dengan angka tersebut, Batam menyumbang persentase terbesar dengan 79,16 persen dari realisasi investasi PMA di Kepri.