Badan Badan Pengelola Geopark Nasional (BPGN) Natuna bersama Komunitas Jelajah Bahari Natuna melaksanakan kegiatan konservasi terumbu karang.
Adapun giat dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional ini berlokasi geosite Pulau Setanau yang dilaksanakan Sabtu (10/8) kemarin.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Tim Geopark Natuna, Desa Sabang Mawang, Pokmaswas Sabang Mawang, Komunitas Tiba Tiba Camp, Pokdarwis Balai, dan Karang Taruna Pulau Tiga.
Konsep pengembangan geopark sendiri mengedepankan pengembangan geo diversity, biodiversity dan cultural diversity dengan membangun 4 pilar mulai dari konservasi, edukasi, pengembangan ekonomi dan pemberdayaan.
Mengutip laman natunakab.go.id, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini di antaranya memberikan edukasi sekaligus aksi langsung di lapangan terkait keberlangsungan konservasi lingkungan khususnya pada lokasi geosite yang telah ditetapkan di Natuna.
Anggota BPGN, Rudi, mengatakan kegiatan ini merupakan proses awal dalam mendukung kegiatan konservasi pada area terumbu karang yang sudah rusak.
“Kedepannya kegiatan ini akan terus berlanjut dengan menggandeng beberapa pihak diantaranya perangkat desa, kelompok sadar wisata, kelompok pengawas masyarakat serta karang taruna,” ungkapnya.
Jelajah Bahari Natuna dalam unggahan instagram mengungkapkan Pulau Setanau dipilih sebagai lokasi penanaman karena merupakan bagian dari Geosite Geopark Natuna sekaligus destinasi wisata unggulan di Pulau Tiga.
“Namun, sayangnya, kondisi terumbu karang di pulau tersebut telah mengalami kerusakan parah, mencapai hampir 70 persen,” tulisnya.
Kerusakan ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pemanasan global, perilaku pengunjung yang tidak bertanggung jawab, dan aktivitas illegal fishing.
“Kami berharap, melalui kolaborasi ini, upaya yang dilakukan oleh JBN dapat memberikan dampak positif bagi kelestarian perairan di sekitar Pulau Setanau,” tutup tulisan Jelajah Bahari Natuna.