Musim penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun pelajaran 2022/2023 jenjang SMA dan SMK mulai dilaksanakan pada pertengahan Juni ini.
Pada pelaksanaan PPBD tahun ini, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengimbau para orang tua tidak memaksakan keinginannya masuk pada sekolah-sekolah tertentu saja.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepri, Adi Prihantara, menegaskan tak ada lagi istilah sekolah favorit pada PPDB tahun ini.
Menurutnya, kondisi itu akan memicu terjadinya penumpukan siswa di sejumlah sekolah tertentu. Sehingga, penyebaran siswa menjadi tidak merata.
Baca Juga
Baca: PPDB SMA/Sederajat di Kepri Dimulai Juni Ini, Catat Tanggalnya!
โKita upayakan semuanya jadi sekolah favorit, yakni dengan meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh,โ ungkapnya, Jumat (3/6).
Seharusnya para orang tua, lanjut Adi, memahami jika kuota di satu sekolah sudah penuh maka harus bergeser ke sekolah lain yang masih bisa menampung siswa.
Selain itu, ia juga mengimbau para orang tua memahami ketentuan PPDB yang telah ditetapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Yakni, dengan membuka 4 empat jalur pendaftaran, yakni zonasi 65 persen, afirmasi 15 persen, jalur perpindahan orang tua 5 persen, dan prestasi 15 persen.
Baca: Antisipasi PPDB Membeludak, Disdik Kepri Tambah 108 Kelas SMA/SMK di Batam
Disamping itu, Adi juga menambahkan, kesiapan ruang belajar siswa dan guru tahun ini sudah mencukupi.ย Oleh Karena itu, Dinas Pendidikan (Disdik) dapat mengatur penyebaran dan pemerataan siswa supaya tidak menumpuk di sekolah tertentu.
โSebenarnya rasio guru dan ruang belajar siswa sudah cukup. Persoalannya kalau terjadi penumpukan siswa di satu sekolah, maka ruang belajar di sekolah itu tak akan cukup karena melebih daya tampung,โ demikian Adi.