Ketua DPR RI Puan Maharani menyinggung dua orang Jenderal Perempuan yang ikut dalam rapat pimpinan TNI – Polri yang dilangsungkan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (1/3).
“Dari tadi saya lihat dari sekian banyak laki-laki di sini kok tidak ada yang perempuan, oh ternyata ada dua jenderal perempuan yang duduk di ujung sana. Saya bangga ada dua jenderal bintang dua perempuan di sini,” ujarnya dihadapan para ratusan pimpinan komando utama di Mabes TNI.
Kedua Jenderal perempuan yang dimaksud oleh Puan Maharani adalah Marsda TNI Reki Irene Lumme yang menjabat Oditur Jenderal (Orjen) TNI dan Laksda Wiwin Dwi Handayani yang menjabat Kepala Pusat Psikologi TNI.
Ketua DPR RI perempuan pertama ini berharap kedepan akan ada lebih banyak lagi perempuan untuk diberikan tempat kepercayaan memegang komando utama di TNI-Polri.
“Meski saat ini baru dua perempuan, ya lumayanlah,” tandas Puan yang lantas disambut tawa dan tepuk tangan para hadirin yang mayoritas laki-laki.
Ditempat yang sama Marsda Reki mengatakan kehadirannya di Rapim kali ini tidak lepas dari jasa Puan yang terus memperjuangkan kesetaraan perempuan.
“Saya berada disini berkat Bu Puan. Beliau pernah menyarankan agar ada perempuan bintang dua,” kata Reki.
Reki merupakan wanita Angkatan Udara bintang dua pertama di kesatuannya tersebut.
Hal serupa juga disampaikan Laksda Wiwin, menurutnya apa yang disampaikan ketua DPR RI tersebut sangat benar, karena banyak sekali perempuan yang memiliki kualitas untuk memimpn.
“Hanya memang kesempatannya yang terbatas karena pekerjaan ini kan pekerjaan yang sifatnya lebih maskulin,” kata Wiwin.
Jenderal yang kini berhijab ini mengakui terkadang hambatan bagi perempuan untuk berkarier justru bukan dari laki-laki, tetapi dari perempuan itu sendiri.
“Hambatan itu bukan dari bapak-bapaknya tapi kadang dari perempuan itu sendiri yang merasa takut untuk mengejar karier, atau meninggalkan perannya sebagai ibu rumah tangga dan istri. Sehingga kesempatan itu tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya,” papar Wiwin seperti dikutip dari berita parlemen.