Seorang pria bernama Rendi di Kota Tanjungpinang, yang sebelumnya mengaku menjadi korban pembegalan di media sosial, akhirnya meminta maaf atas kebohongannya.
Rendi sebelumnya mengabarkan dia menjadi korban begal di kawasan Dompak Tanjungpinang pada Minggu (5/5) sore. Ia bahkan mengaku sempat berkelahi dengan dua pelaku.
Cerita Rendi ini pun membuat masyarakat Tanjungpinang resah. Namun, setelah diselidiki, ternyata cerita tersebut tidak benar. Dalam video klarifikasinya, Rendi mengakui kejadian pembegalan itu tidak benar adanya.
“Kejadian tersebut tidak benar adanya. Saya memohon maaf atas kejadian yang saya lakukan,” kata Rendi dalam video tersebut, Rabu (8/5).
Baca Juga
Rendi pun meminta maaf kepada warga Tanjungpinang dan kepada keluarga besar Kepolisian Republik Indonesia atas kekacauan yang ia ciptakan.
Sementara itu, Kapolsek Bukit Bestari, AKP Yuhendri, membenarkan kejadian pembegalan yang dialami Rendi sama sekali tidak pernah terjadi. Ia menyampaikan Rendi berbohong karena sempat mengalami masalah dengan orang tuanya.
“Dia bohong karena ada masalah sama orang tuanya,” tegas Kapolsek.
Selain itu, menurut Kapolsek, luka di tangan Rendi bukanlah akibat dari serangan senjata tajam pembegal. Melainkan, luka akibat memukul speedometer sepeda motor miliknya.
“Dia pukul speedometernya di Dompak, dan luka. Dia sudah meminta maaf,” pungkasnya.