Sekretaris Daerah Karimun, Muhammad Firmansyah, mengajak masyatakat untuk peduli terhadap masalah yang terjadi di tengah lingkungan sosial.
Salah satunya adalah maraknya aksi bunuh diri pada beberapa pekan lalu. Dalam kurun waktu kurang dari dua bulan, tercatat telah terjadi enam kasus bunuh diri di Karimun.
“Dari beberapa kasus ini, itu mayoritas karena depresi dan stres. Artinya ini ada persoalan di lingkungan terkecil kita keluarga, dan lingkungan masyarakat. Kita tidak bisa diam dan biarkan,” ungkap Sekda Firmansyah saat kunjungan safari ramadhan di pulau Kundur, Kamis (21/3).
Menurutnya, hal ini harus menjadi perhatian semua pihak. Sehingga dapat berperan aktif dalam mendeteksi individu yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Baca Juga
“Jika kita tidak mampu, kita bisa salurkan kepada lembaga yang terkait. Jika kita tidak peduli, akan sampai masalah yang serupa kepada keluarga kita,” katanya.
Kemudian, lanjut Sekda, masalah sosial lainnya yakni tingginya angka kasus perceraian sepanjang tahun di Karimun.
Sepanjang tahun 2023, setidaknya ada 632 kasus perceraian yang terjadi.
“Artinya ini masalah sosial yang nyata. Maka harus menjadi pemikiran kita bersama agar menjaga harmonisasi di lingkungan keluarga,” tuturnya.
