Aktivitas tambang bauksit yang perusahaan PT Tenang Air Berani (TAB) yang beroperasi di desa Sebele, Kecamatan Belat, Kabupaten Karimun, hingga saat ini masih terhenti.
Hal tersebut buntut dari kerusakan akses jalan yang diakibatkan dari aktivitas hilir mudik truk-truk dan alat berat yang setiap hari melintas.
Oleh karena itu, sehingga beberapa kelompok warga setempat memprotes keras dengan menghentikan sementara pengoperasiannya.
Baca juga:ย Aktivitas Tambang Bauksit PT TAB di Desa Sebele Diprotes Warga, Sebabkan Kerusakan Jalan
Baca Juga
โBelum kerja, kami masih stop-kan dulu,โ ucap seorang warga yang memprotes aktivitas PT TAB di desa Sebele, Jais, kepada kepripedia.com.
Jais menilai belum ada pembahasan lebih detail dari pihak perusahaan terhadap dampak kerusakan jalan yang dibangun oleh pemerintah provinsi tersebut.
Padahal, pengerjaan jalan itu baru saja rampung dilakukan sekitar bulan Agustus 2024 lalu. Namun, kondisi jalan dambaan warga itu harus mengalami kerusakan setelah adanya aktivitas penambangan bauksit yang dilakukan PT TAB.
โKami menolak mereka menggunakan jalan aspal yang baru saja dibangun , jalan itu sudah hancur. Selama ini kami nunggu jalan kami ini bagus, begitu ada aktivitas tambang ini langsung rusak.โ ungkap Jais beberapa waktu lalu.
Apalagi, lanjut Jais, beroperasinya perusahaan ini belum melalui proses musyawarah yang melibatkan warga desa setempat. Apakah berkaitan dengan kompensasi ataupun dampak lingkungan ke depannya.
โKami tidak pernah diajak musyawarah, padahal jalan yang mereka gunakan ini jalan umum yang memang lama kami nantikan, tapi kondisinya menjadi rusak,โ katanya.
Terhadap kasus ini, kejaksaan bahkan telah turun ke lokasi tambang untuk mendalami apakah ada unsur pelanggaran dalam pengoperasian tambang bauksit tersebut.