Cegah Adanya Penimbunan, Polisi Akan Awasi Penyaluran MinyaKita di Tanjungpinang

Polresta Tanjungpinang akan mengawasi penyaluran minyak goreng subsidi merek Minyakita di wilayahnya. Hal itu guna mencegah adanya oknum nakal yang memanfaatkan kondisi stok minyak goreng yang terbatas ini untuk menimbun.

Kapolresta Tanjungpinang, Kombes Pol Heribertus Ompusunggu, pihaknya akan berkerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin) Tanjungpinang untuk mengantisipasi penimbunan. Terlebih, minyak goreng dan beras merupakan komoditas yang menjadi atensi Presiden untuk diperketat pengawasannya.

ADVERTISEMENT

โ€œSupaya yang beli, kasi foto copy KTP dan nomor telpon. Itu aja pengawasan kita,โ€ ujarnya, kemarin.

Selain itu, Polresta juga akan selalu memantau buku ekspedisi milik distributor, yang menyalurkan minyak goreng subsidi kepada pengecer ataupun masyarakat. Itu bertujuan untuk mengetahui kemana saja minyak tersebut dijual.

โ€œMisalnya dapat 1 ton, kita liat 1 ton itu habis kemana saja. Kalau terjual 500 kilogram, sisanya kemana,โ€ ungkapnya.

Baca: Sempat Langka, Minyak Goreng Subsidi Kemasan Kembali Tersedia di Tanjungpinang

Kapolresta juga menambahkan, saat ini belum ada penemuan tindakan penimbunan. Jika ditemukan, pihaknya akan menindak tegas, sesuai aturan yang berlaku.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan sidak ditempat distributor yang ada di Tanjungpinang.

โ€œApalagi ini mau menjelang perayaan Idul Fitri. Minyak yang harganya Rp. 14 ribu, harus sampai di masyarakat Rp. 14 ribu,โ€ tukasnya.

ADVERTISEMENT

Baca: Aturan Terbaru Pembelian Minyak Goreng Subsidi Harian: Curah 10 Kg dan Kemasan MinyaKita 2 Liter

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) stabilisasi Harga Disdagin Kota Tanjungpinang, Mohammad Endy Febri, mengatakan Harga Encer Tertinggi (Het) minyakita senilai Rp 14 ribu per liter.

Saat ini, kata dia 40 ton minyakita sedang dalam tahap pendistribusian ke lima distributor yang ada di Tanjungpinang.

ADVERTISEMENT

โ€œBaru 2 distributor yang sudah disetujui oleh distributor Pusatnya, dan 3 lagi masih menunggu proses persetujuan distributor pusat,โ€ kata Endy.


Penulis: | Editor: Redaksi


Share This Article

TERBARU

What's New

POPULER

What's Hot